Jumat, 15 Maret 2013

PT DI serahkan 6 helikopter Bell-412 EP pesanan TNI AD

Tahun depan, TNI AD tambah 16 Helikopter Bell-412 EP
Penyerahan helikopter Bell. ©2013 Merdeka.com


PT Dirgantara Indonesia (DI) secara resmi menyerahkan enam unit Helikopter Bell-412 EP ke TNI AD. Enam Pesawat berkapasitas 13 penumpang ini diserahkan di Hanggar Rotary, Jalan Pajajaran, Bandung.


Serah terima ini langsung ditandatangani Direktur PT DI Budi Santoso, Kepala Barahanan Kemhan Laksamana Muda TNI Rachmad Lubis, untuk kemudian diserahkan ke Brigadir Jenderal Mochammad Afifuddin selaku pengguna.

Adapun penyerahan enam unit Helikopter Angkut Type Bell-412 EP didasarkan pada kontrak jual beli sebesar USD 65 juta dolar pada tahun ini antara Kementerian Pertahanan dengan PT DI dengan sumber dana dari fasilitas kredit ekspor TA 2009.

Direktur PT DI Budi Santoso berharap dengan penyerahan enam pesawat ini mampu membawa pengaruh besar untuk pertahanan Indonesia, khususnya TNI AD dalam mengemban tugasnya.

"Industri pertahanan ini bagian dari integral. Kami PT DI dengan kerja sama yang berkesinambungan dapat memiliki nilai kompetitif dan bersaing," katanya Jumat (15/3).

Dengan kerja sama ini, kata dia PT DI juga selalu berupaya memenuhi kebutuhan yang diminta untuk Indonesia. Disadari PT DI, kebutuhan alut sista bagi TNI akan terus meningkat. "Jadi kami selalu berupaya untuk memenuhi tuntutan yang dimitna," ujarnya.

Menurutnya TNI AD selama ini merupakan pengguna terbesar helikopter produksi PT DI. "Saya harap ke depan TNI AD tetap mempercayakan dan memprioritaskan pemenuhan kebutuhan," jelasnya.

Atas upaya itu juga semula yang di mana enam pesawat ditargetkan pada September mendatang, bisa dipenuhi hingga hari ini enam pesawat resmi diserah terima kan.

Laksamana Muda TNI Rachmad Lubis mengatakan dasar kerja sama yang berkesinambungan dengan PT DI bagian dari upaya pemerintah dan komitmen menggunakan produksi dalam negeri.

"Saat ini Jumlah Heli TNI AD ada 23 unit dengan ditambah tentu semakin memperkuat pertahanan. Saya yakin bahwa PT DI berupaya maksimal untuk produksi alutitsta. Bahkan PT DI membuktikan prestasinya," ungkapnya.

Helikopter type bell 412 EP ini sendiri merupakan helikopter serbaguna yang ditenagai oleh sepasang engine, pratt dan whitney PT6T-3D dengan empat bilah rotor utama dan dua bilah rotor ekor. Helikopter ini termasuk kelas menengah diawaki 2 pilot dan co pilot serta 13 penumpang.

Keandalannya dalam operasi baik di Indonesia maupun negara lain, Heli ini mampu melaksanakan misi militer juga penerbangan sipil, operasi SAR, dan pemadam kebakaran.

Tahun depan, TNI AD tambah 16 Helikopter Bell-412 EP


TNI Angkatan Darat (AD) hari ini resmi menerima 6 Helikopter Bell-412 EP dari PT Dirgantara Indonesia (DI). Tahun depan rencananya, TNI AD akan menambah 16 unit lagi.

Berdasarkan kontrak jual beli, 6 helikopter ini dilego dengan US$ 6,5 juta. Sedangkan kontrak selanjutnya pada 2014 yakni 16 unit sebesar US$ 175.

Direktur PT DI Budi Santoso mengaku senang dengan kerja sama yang berkelanjutan ini. Dia berharap penyerahan helikopter mampu membawa pengaruh besar untuk tugas TNI AD yang semakin berat.

"PT DI sebagai penyedia selalu berupaya memenuhi kebutuhan yang diminta. Apalagi ini untuk kebutuhan pertahanan Indonesia," kata Budi, usai menyerahkan enam unit Helikopter Bell-412 EP, di Hanggar Rotary PT DI, Bandung, Jumat (15/3).

Wakasad TNI AD Letjen Moeldoko mengatakan, kebutuhan untuk ketahanan sifatnya tak terbatas. Karenanya dalam kesempatan itu yang juga hadir Komisi I DPR RI untuk terus mendukung.

"Pesanan ini dimaksudkan untuk perkuatan alutsista. Kami semua telah menyiapkan. Kami harap perkuatan alutsista semakin tinggi," katanya.

Pihaknya mengaku telah menerima 13 unit Helikopter Bell-412 dari PT DI. Rencananya kerja sama akan terus dilanjutkan hingga memenuhi kebutuhan 33 helikopter.

Di tempat sama Brigadir Jenderal Mochammad Afifuddin terus berangan-angan untuk terus menambah armada pertahanan khususnya TNI AD.

"Kebutuhan dalam waktu dekat yakni 4 skadron. Kebutuhan tidak dibatasi, sebanyak-banyaknya karena melihat kindisi negara yang berjauhan secara geografis," jelasnya.

Bahkan dia masih berangan-angan untuk mendatangkan pesawat canggih dari luar. Black Hawk. "Kita ingin terus tambah," ujarnya.

sumber : Merdeka

Tidak ada komentar:

Posting Komentar