Kamis, 28 Maret 2013

Diam-diam, RI Rancang Pesawat Tempur Sejak 2010

Sejumlah pesawat tempur Sukhoi TNI AU melakukan Flying Pass


Indonesia terus berusaha meningkatkan persenjataan militernya, termasuk juga membangung pesawat tempur sendiri. Saat ini Indonesia masih mengandalkan pembelian pesawat tempur dari Rusia yakni Sukhoi 30. 

Vice President Corporate Communication PT Dirgantara Indonesia (PT DI) Sonni Ibrahim mengatakan, sejak 2010 lalu Indonesia sudah mulai merancang pesawat tempur sendiri.

"Indonesia saat ini sudah memulai proses perancangan pesawat tempur. Proyek ini sudah dimulai sejak 2010 lalu," kata Sonni ketika ditemui detikFinance diacara Airshow The 12th Langkawi Internasional Maritime and Exhibition, Malaysia, Kamis (28/3/2013).

Proyek ini merupakan proyek negara dan PT DI sebagai BUMN produsen pesawat ikut berpartisipasi di dalamnya.

"Saat ini prosesnya sudah menyelesaikan tahap I yakni tahap teknologi dan development. Tahap ini dimulai sejak 2010 lalu dan Desember 2012 sudah selesai. Saat ini kita masuk dalam tahap ke II yakni Tahap Go no Go," ungkap Sonni.

Seperti diketahui, Indonesia terus meningkatkan peralatan militernya, sejak 2012-2014 setidaknya akan ada 60 pesawat tempur berbagai jenis dimiliki Indonesia. Indonesia juga saat ini mempunyai beberapa pesawat tempur mulai dari F5, F16, Sukhoi, Su30, dan lainnya.

sumber : Detik

Rabu, 27 Maret 2013

TNI Disegani Militer Internasional

Anggota Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) melakukan simulasi menembak dalam pra acara kompetisi menembak Danpaspampres Cup VIII 2013 di Lapangan Tembak Markas Komando Paspamres, Jakarta, Rabu (27/3)


JAKARTA - Tentara Nasional Indonesia (TNI) dikenal memiliki kemampuan menembak terbaik diantara prajurit negara lain. Ketua Panitia Kejuaraan Menembak Danpaspampres Cup VIII Letnan Kolonel Deni Muis menuturkan militer Indonesia cukup disegani jika turun di ajang menembak militer internasional.

"Kita sering mendapat juara umum. Terakhir di ajang ASEAN Armies Rifle Meet (AARM) 2012 Brunei kita juara umum," ujarnya dalam peluncurkan Kejuaraan Menembak Danpaspampres Cup VIII di Jakarta, Rabu (27/3).

Deni menambahkan TNI rutin mengirim personil untuk kejuaraan tembak reaksi internasional. Hal ini untuk menunjukkan kualitas pasukan TNI dari berbagai kesatuan. "Kalau kita turun, militer negara lain segan," ungkapnya.

Tak hanya kemampuan prajurit, yang lebih membanggakan adalah senapan yang digunakan buatan dalam negeri dari PT Pindad. "Senapan organik semua produksi Pindad tipe SS2 dan SS3."

Kejuaraan menembak Danpaspampres Cup VIII sendiri akan digelar 4-7 April mendatang. Even tahunan ini juga dibuka untuk sipil dan umum sebagai persiapan SEA Games XXVII 2013 di Myanmar akhir tahun mendatang.

sumber : Republika

Berkat Proyek Pesawat N250 Ciptaan Habibie, RI Punya Banyak Ahli Dirgantara


Langkawi - Tidak dapat dipungkiri proyek pembuatan pesawat N250 yang dipimpin BJ Habibie banyak menciptakan para ahli-ahli pembuat pesawat nasional. Namun sebagian dari ahli-ahli tersebut saat ini bekerja di perusahaan milik asing.

"Proyek N250 itu sisi positifnya banyak menciptakan para ahli-ahli pembuat pesawat nasional," kata Vice President Sales & Marketing PT Dirgantara Indonesia Arie Wibowo kepada detikFinance di 12th Langkawi International Maritime & Exhibition 2013 (LIMA '13), Malaysia, Selasa (26/3/2013).

Kata Arie, apalagi proyek tersebut juga mendapat dukungan penuh negara, terutama dari sisi pendanaan. Karena itu banyak tercipta banyak ahli pesawat di dalam negeri. Ari menjadi salah satu ahli pesawat yang lahir dari proyek pesawat tersebut. "Makanya saya bangga dengan N250," katanya.

Namun karena proyek tersebut dihentikan, ahli-ahli pesawat terbang dari Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN) saat ini terpencar di berbagai negara. Ada yang bekerja di Airbus, Boeing, ATR, Eurocopter, dan banyak lagi.

"Termasuk saya sendiri, dulu saya setelah IPTN tidak ada kepastian saya kerja di perusahaan pesawat asing di luar negeri banyak yang pindah, tapi banyak pula yang masih setia di PT DI. Dan ketika dipanggil kembali saya bersedia pulang, dan masih banyak ahli-ahli pesawat terbang kita di luar sana akan bersedia jika dipanggil kembali dan membangun industri pesawat terbang Indonesia menjadi jauh lebih besar lagi," tandasnya.

sumber : Detik

Jenderal Pramono Minta PT DI Rampungkan Heli Bersenjata Roket



Langkawi - Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD) Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo telah meminta PT Dirgantara Indonesia segera menyelesaikan pengerjaan 1 unit Helikopter hadiah dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim).

"Kapan selesai? Nanti serah terimanya sama KASAD yang baru ya," kata Pramono ketika berkunjung ke booth PT DI di pameran The 12th Langkawi International Maritime & Aerospace & Exhibition, Malaysia, Rabu (27/3/2013).

Edhie meminta pengerjaan helikopter tersebut bisa diselesaikan secepatnya agar bisa segera digunakan untuk mengamankan daerah perbatasan di Kalimantan Timur.

"Biar bisa segera amankan daerah perbatasan kita di Kalimantan," tambah Pramono.

Di tempat yang sama, Direktur Utama PT DI, Budi Santoso mengatakan pengerjaan sedang dilakukan.

"April sudah selesai Pak dan siap di-delivery," kata Budi.

Ada beberapa kendala terutama setelah menunggu kamera yang baru datang. "Kameranya baru datang. Dan saat ini terus dikerjakan. Helikopter ini nantinya juga akan dipasang roket dan senjata api kaliber 12,7 inchi," tandasnya.

Seperti diketahui untuk menambah pengamanan wilayah perbatasan, Pemprov Kaltim menghibahkan 1 unit pesawat Helikopter BEL 412EP kepada TNI AD.

sumber : Detik

Tinggalkan Super Puma, PT DI Buat Helikopter Berteknologi Tinggi



Langkawi - PT Dirgantara Indonesia (PT DI) tidak lagi memproduksi helikopter mewah dan canggih Super Puma NAS332C1. BUMN ini sedang memproduksi helikopter berteknologi tinggi dan lebih canggih yakni EC-725-Cougar.

"Kita tidak lagi produksi Super Puma, kita tinggalkan itu. Memang Super Puma ini saja helikopternya canggih, sekelas Mercy kalau di merek mobil," ucap Direktur Utama PT DI Budi Santoso ditemui di 12th Langkawi International Maritime & Exhibition 2013 (LIMA '13), Malaysia, Selasa (26/3/2013).

Dikatakan Budi, saat ini sudah ada helikopter bertekonolgi yang lebih baru lagi yakni Helikopter Cougar yang jauh lebih canggih.

"Kita sekarang memproduksi Cougar EC-725, tekonologi dan peralatannya jauh lebih bagus dibandingkan Super Puma. Ya seperti mobil kijang, kan dari kapsul makin tahun ada pembaruan. Nah Cougar ini generasi terbaru helikopter di kelas heavy," ungkap Budi.

Diakui Budi, helikopter Cougar ini memang tidak 100% buatan PT DI sendiri. "Justru Cougar ini lisensinya dan desainnya punya EuroCopter, sama seperti Super Puma yang punya Eurocopter, tapi dari desain menuju produksi kami yang melakukan, seperti pembuatan hampir seluruh bagian badan helikopter seperti fuselage and tail boom," terangnya.

Saat ini PT DI sedang mengerjakan 6 helikopter Cougar pesanan TNI yang rencananya akan selesai dikerjakan pada 2014.

sumber : Detik

Pesawat andalan Indonesia yang Dipakai Para Pemimpin Negara

CN 235


Jakarta - Pesawat buatan Indonesia sangat diperhitungkan kualitasnya oleh negara lain. Buktinya pesawat buatan PT Dirgantara Indonesia (PT DI) yaitu CN235-200 digunakan oleh para pemimpin negara sebagai pesawat VIP.

Salah satu bukti bahwa produk PT DI berkualitas yakni pesawat CN 235-200 digunakan oleh Perdana Menteri (PM) Malaysia, Presiden Korea Selatan dan Pakistan.

Berikut ini penjelasan soal profil CN235, buatan PT DI:



1. CN235 Pesawat Multiguna

VIP Seat

CN235-220 merupakan pesawat yang dibuat khusus untuk multi missions platform atau multiguna karena bisa untuk militer, kargo, dan bahkan untuk VIP yang saat ini digunakan 3 pimpinan negara yakni Malaysia, Korea dan Pakistan.


2. Harga CN235 Relatif Murah


Harga yang ditawarkan untuk pesawat ini hanya US$ 24 juta hingga US$ 27 juta per unit atau sekitar Rp 250 miliar untuk pesawat militer maupun VIP.

Pesawat ini didesain untuk 30 orang, namun khusus untuk VIP seperti untuk Presiden hanya dibuat 10 orang saja.

3. Spesifikasi CN235


Spesifikasi pesawat CN235-200 :
  • Berat maksimal saat take-off mencapai 16.500 kilogram
  • berat maksimal saat landing mencapai 16.000 kg
  • berat maksimal tanpa bahan bakar 15.400 kg.
  • kecepatan maksimum 236 ktas
  • Wing Span 27.300 meter
  • Length 21,40 meter
  • Height 8,12 meter
  • Gross Wing Area 61,08 meter2
  • Wheel Track 3,90 meter
  • Wheel Base 6,92 meter.

4. Pesawat CN235-200 Buatan PT DI Anti Peluru 

PT Dirgantara Indonesia (PT DI) membuat pesawat khusus VIP untuk Perdana Menteri Malaysia, Korea Selatan dan Pakistan berkapasitas 10 orang. Pesawat CN235-200 dirancang anti peluru demi pertimbangan keamanan pemimpin negara. 

"Pesawat yang kami buat khusus untuk VIP dari CN235-200 merupakan pesawat anti peluru," kata Vice President Corporate Communication PT DI, Sonni Soleh Ibrahim ketika ditemui disela pameran pesawat 12th Langkawi International Maritime & Exhibition 2013 (LIMA '13), Malaysia, Selasa (26/3/2013).

Dengan teknologi ini, maka para penumpang pesawat terjaga dari serangan senjati api. "Anti senjata api, kalau ada yang tembak dari luar, peluru tidak akan mengenai para penumpang di dalamnya," ucap Sonni.

Mengapa Presiden Indonesia tidak pakai pesawat CN 235-200?

"Ya saya tidak tahu. Tapi bisa dilihat saja kalau Presiden ke luar kota bawa berapa orang? Sementara pesawat ini cuma muat 10 penumpang, ya alasannya sih katanya seperti itu," tandas Sonni.


sumber : Detik

6 Senjata buatan Indonesia yang dibeli militer asing




Tentara Nasional Indonesia (TNI) tengah giat-giatnya memodernisasi persenjataan yang dimilikinya atau biasa disebut alat utama sistem senjata (Alutsista). Diharapkan, beberapa tahun ke depan Alutsista TNI akan semakin lengkap dan moderen.

Namun, kebanyakan Alutsista TNI masih berasal dari luar negeri alias bukan buatan bangsa sendiri. Salah satu Alutsista yang baru saja disetujui pembeliannya adalah Tank Leopark Ri dan A24 asal Belanda. Tank canggih itu rencananya akan didatangkan ke Indonesia mulai tahun ini.

Tank Leopard Ri dibanderol dengan harga USD 1,7 juta atau sekitar Rp 16,4 miliar per unit. Kabarnya, Indonesia memesan 61 tank Leopard Ri dan 42 Leopard 2A4 seharga USD 700 ribu atau Rp 6,7 miliar per unit.

Militer yang kuat memang menjadi sebuah syarat mutlak sebuah negara. Sebab, selain berfungsi untuk menjaga wilayah perbatasan dan menangkal serangan dari luar, militer yang kuat juga dapat menjadi nilai lebih sebuah negara di mata negara lain.

Namun, hal itu akan semakin lengkap jika Alutsista yang digunakan berasal dari hasil buatan sendiri, bukan hasil impor. Meski belum bisa memproduksi seluruh Alutsista yang diperlukan TNI, Indonesia nyatanya telah mampu menciptakan sejumlah senjata tempur.

Bahkan, Alutsista yang diciptakan putra-putri terbaik Tanah Air itu telah diminati oleh sejumlah negara di dunia. Berikut enam Alutsista produksi dalam negeri yang diekspor keluar negeri.

1. 260 Kepala roket 'Smoke Warhead' diekspor ke Cile

Salah besar jika Anda memandang sebelah mata senjata produksi dalam negeri. Sebab, senjata yang dihasilkan putra putri terbaik bangsa nyatanya dilirik oleh negara asing.

Rencananya, akhir Maret ini 260 unit kepala roket jenis smoke warhead segera diekspor ke Cile. Alutsista itu merupakan buatan PT Sari Bahari dari Ngalam, Malang, Jawa Timur.

Kualitas Smoke Warhead diakui mengalahkan produk serupa buatan pabrikan sejumlah negara maju, di antaranya; Amerika Serikat dan Rusia. Smoke Warhead adalah kepala roket dengan diameter 70 mm dan cocok dipasangkan dengan roket pasangan pesawat seperti Super Tucano.

Smoke Warhead akan memberikan informasi kepada pilot soal posisi jatuh roket dengan cara mengeluarkan asap selama dua menit saat roket jatuh ke tanah. Smoke Warhead telah diproduksi sejak tahun 2000. Hingga kini, sudah lebih dari 3.000 Smoke Warhead yang dipesan TNI.

2. Pesawat CN 235-MPA diekspor ke Korsel

Pesawat CN 235 jenis Maritime Patrol Aircraft (MPA) produksi PT Dirgantara Indonesia menjadi salah satu Alutsista yang diminati negara lain.

Pada 2011-2012 lalu, PT DI memenuhi permintaan Korea Selatan yang memesan empat pesawat itu melalui kontrak yang ditandatangani pada 2008 dengan nilai total USD 94,5 juta. Pesawat yang merupakan modifikasi dari CN-235 itu, cocok untuk melakukan patroli perairan di samping bisa difungsikan untuk angkutan personel.

Di tahun yang sama, PT DI juga mengekspor pesawat CN 235 jenis pesawat angkut militer VIP, ke Senegal, Afrika. CN-235 MPA Versi Patroli Maritim, dilengkapi dengan sistem navigasi, komunikasi dan misi (mulai mendekati fase operasional dan hadir dalam Singapore Airshow 2008). Pada Desember 2009 diumumkan bahwa TNI AL membeli 3 unit CN-235 MPA sebagai bagian dari rencana memiliki 6 buah pesawat MPA sampai tahun 2014.

CN-235 MPA menggunakan sistem Thales AMASCOS, radar pencari Thales/EADS Ocean Master Mk II, penjejak panas (thermal imaging) dari Thales, Elettronica ALR 733 radar warning receiver, dan CAE's AN/ASQ-508 magnetic anomaly detection system. Pesawat ini juga akan mengakomodasi Rudal Exocet MBDA AM-39 atau torpedo ringan Raytheon Mk 46.

3. Fast Patrol Boat diekspor ke Timor Leste

Putra putri terbaik bangsa di PT PAL telah berhasil membuat kapal perang jenis patroli cepat (Fast Patrol Boat). Rupanya, Alutsista buatan dalam negeri itu telah membuat negara tetangga, Timor Leste, kepincut.

Pada 2011 lalu, Pemerintah Timor Leste memutuskan memesan dua kapal patroli cepat senilai USD 40 juta. Kapal tersebut akan digunakan untuk melindungi wilayah teritorial Timor Leste.

Konstruksi lambung dan anjungan kapal yang dibuat dari bahan alumunium mampu menahan gelombang tinggi dan lebih lincah saat bermanuver. Kapal patroli cepat ini mempunyai kecepatan maksimum 30 Knot, walaupun saat official trial bisa mencapai 33 Knot.

Kapal ini memiliki dua baling-baling dan dilengkapi Radar NavNet yang mampu mengintegrasikan data-data peralatan sistim navigasi dan komunikasi seperti echo sounder, speed log dan GPS ke dalam peta elektronik dan sistem radar.

4. Peluru buatan PT Pindad diminati Singapura hingga AS

PT Perindustrian Angkatan Darat (Pindad) selama ini memasok kebutuhan peluru TNI-Polri. Peluru buatan Pindad antara lain berkaliber 5,56 mm, 7,62 mm dan 9 mm.

Namun, selain untuk TNI-Polri, peluru yang dihasilkan PT Pindad juga diekspor keluar negeri. Peluru-peluru tersebut dikirim ke Singapura, Filipinan, Bangladesh, hingga ke Amerika Serikat (AS).

Untuk Singapura, sudah beberapa tahun belakangan negara singa putih itu telah memesan 10 juta peluru. Sementara, pada 2009 lalu, satu juta peluru telah diekspor ke AS dengan nilai transaksinya mencapai USD 200.000.

Peluru buatan Pindad tersebut tentu bukan sembarangan. Sebab, produk dalam negeri itu telah melalui uji kelayakan badan internasional, seperti semua produk Divisi Amunisi yang telah lulus pengujian standar NATO. Demikian juga telah mendapatkan sertifikat ISO 9001 dari SGS Yearsly-International Certification Services Ltd, Inggris pada tahun 1994.

5. Panser Anoa diekspor ke Oman dan Malaysia

Panser Anoa buatan PT Pindad menjadi salah satu Alutsista yang paling laris dijual. Pada tahun 2008, TNI memesan 154 buah Panser Anoa berbagai tipe. Untuk tahun 2011 TNI memesan 11 Panser Anoa tipe APC dan tahun 2012 TNI memesan 61 unit.

Tak hanya dalam negeri, Panser Anoa juga diminati negara asing. Untuk Panser jenis Anoa 6?6 juga dipesan oleh Kerajaan Oman. Malaysia juga memesan hingga 32 unit panser Anoa. Panser bermesin Renault ini memang sudah teruji di negara-negara gurun seperti Libanon saat digunakan oleh pasukan perdamaian PBB.

Kualitasnya sesuai dengan standar NATO pada level III atau level yang tingkat ketahananannya terhadap serangan sudah lebih baik dari level II yang diproduksi di China dan India.
Belum lama ini, Pindad mengeluarkan Panser Anoa jenis baru. Anoa spesies baru ini mengusung Kanon kaliber 20 mm dan berjenis berjenis IFV (Infantry Fighting Vehicle). Panser ini didesain untuk mengantisipasi kebutuhan Batalyon Infantri Mekanis.

Dengan demikian, Panser Kanon 90 mm nantinya dikonsentrasikan untuk Batalyon Kavaleri, sementara Panser Kanon 20 mm untuk batalyon. Selain mengusung senjata utama kaliber 20 mm, Panser jenis ini juga mampu menyandang senapan mesin sedang kaliber 7,62 mm dan mampu menampung lima orang, yang terdiri dari tiga kru Ranpur dan dua personel pasukan.

6. Senapan Pindad diminati Singapura hingga Afrika

Selain Panser Anoa, sejumlah senjata buatan Pindad juga banyak dipesan oleh negara luar. PT Pindad mampu memproduksi berbagai jenis senjata antara lain; jenis senapan serbu (SSI-VI, SS2-V2, SS1-V3, SS1-V5), Senapan sniper (SPR-1) pistol (P-1, P-2), revolver (R1-V1, R1-V2, RG-1 (tiper A), RG-1 (tipe c), senapan sabhara/polisi (Sabhara V1 and Sabhara V2), senjata penjaga hutan, pistol profesional magnum, peluncur granat, dan pelindung tubuh (personal body protection).

Produk-produk yang dihasilkan itu banyak dipesan oleh negara-negara di luar negeri. Di antaranya adalah sebuah jaringan supermarket khusus olahraga berburu, camping, dan memancing bernama Cabelas’s, yang merupakan pembeli terbesar produk-produk buatan Pindad.

Senapan serbu SS-2 merupakan produk langganan negara-negara Afrika seperti Zimbabwe, Mozambik, dan Nigeria. Selain itu, Thailand dan Singapura juga kerap memesan senjata tersebut.


sumber : Merdeka

Korut Perintahkan Tentara dan unit Roket Bersiap Serang AS

Fasilitas peluncuran roket Korea Utara berdasar hasil citra satelit DigitalGlobe

PYONGYANG--Pemerintah Korea Utara memerintahkan tentara dan unit roketnya  bersiap menyerang pangkalan Amerika Serikat di Hawai, Guam, dan daratan utama AS. Pengumuman itu diberitakan kantor berita KCNA setelah Pyongyang mengancam AS.

Pengumuman tersebut juga menandai peringatan perang Cheonan yang menewaskan 46 pelaut. Korea Selatan sendiri tak mendeteksi tanda aktivitas tidak biasa di Korut.

Ketegangan di semenanjung Korea meningkat setelah Korut melakukan ujicoba nuklir pada 12 Februari 2013. Tes tersebut membuat PBB meningkatkan sanksi atas Korut. 

Kerjasama militer AS dan Korsel juga semakin memperparah ketegangan dengan Korut. Beberapa pekan terakhir, ancaman Korut meningkat. Pyongyang menggertak akan meledakkan bom nuklir di pangkalan AS di Jepang. 

Dilansir BBC, Korea Utara tidak memiliki teknologi yang cukup untuk menjangkau daratan utama AS dengan senjata nuklir atau roket. Meski, Korut bisa menarget pangkalan militer AS di wilayah sekitarnya.

sumber : Republika

Selasa, 26 Maret 2013

Cina Borong Peralatan Militer ke Rusia

Cina Belanja Peralatan Militer ke Rusia   
PM Russia, Dmitry Medvedev (kanan) dan Presiden Cina, Xi Jinping di Moskow. REUTERS/Dmitry Astakhov/RIA Novosti/Pool


TEMPO.COBeijing —Hubungan baik antara Cina dan Rusia tak hanya diwujudkan dalam kunjungan luar negeri perdana Presiden Xi Jinping ke Moskow, akhir pekan lalu. Harian Rakyat milik Partai Komunis Cina kemarin menulis laporan mengenai pembelian satu lusin pesawat jet tempur 24 Su-35 dan empat kapal selam kelas Lada dari Rusia.

“Ini merupakan belanja teknologi militer terbesar Beijing ke Moskow dalam satu dekade terakhir,” tulis harian tersebut. Transaksi yang tidak disebutkan nilainya itu  telah diteken sebelum kunjungan Xi ke Moskow.

Dua kapal selam pesanan Cina akan dibuat di Rusia sedangkan sisanya dibuat di Negeri Tirai Bambu. “Pembelian pesawat tempur itu diharapkan dapat mengurangi tekanan terhadap pertahanan udara Cina,” ujar harian tersebut. Namun hingga berita ini ditulis, belum ada konfirmasi dari kementerian pertahanan Cina.

Selain transaksi peralatan militer, kedua negara juga dikabarkan tengah mengembangkan kerjasama dalam pengembangan teknologi militer. Harian Rakyat Cina mengungkapkan kedua negara kini tengah mengembangkan rudal anti-pesawat jarak jauh S-400, mesin pelontar berdaya besar 117S, kendaraan pembawa pesawat besar IL-476 serta tank IL-78. 

Dalam kunjungannya ke Moskow selama tiga hari, Xi bertemu dengan Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu. Ia kemudian mendapat kehormatan menjadi kepala negara asing pertama yang dapat memasuki pusat kendali angkatan bersenjata Rusia. 

Awal bulan ini, Cina mengumumkan peningkatan anggaran militer sebanyak 10,7 persen menjadi 720,2 miliar yuan pada 2013. Kerjasama ini juga seiring meningkatnya ketegangan di kawasan Laut Cina Timur karena perebutan wilayah antara Cina dan Jepang.

sumber : Tempo

Sabtu, 23 Maret 2013

Sosok X38 Combat Boat Kopaska


Sosok X38 Combat Boat, kapal ini bukan termasuk kapal perang, persenjataannya pun tidak bisa dibilang dahsyat. Lalu apa yang membuat kapal buatan PT. Lundin Industry Invest (NorthSeaBoats), Banyuwangi, Jawa Timur ini begitu diandalkan oleh Kopaska? Jawabannya beragam, kapal dengan panjang 12 meter ini mampu melaju dengan kecepatan tinggi, 40 knot per jam! Dipandang dari sisi desain, kental pula dengan nuansa ‘stealth.’
42186_20120307055359
x38_special_ops_cat2_full
Berdesain catamaran dengan dua lunas, X38 mampu melaju dengan kecepatan tinggi namun tetap stabil dan aman. Dari spesifikasi yang dimiliki, X38 dapat didaulat untuk misi penyerbuan cepat, anti pembajakan, evakuasi medis, SAR, patroli rutin, dan karena dapat beroperasi di perairan dangkal/sungai, X38 sangat ideal untuk mendukung operasi pendaratan amfibi.
X38 dibangun dari galangan yang juga sama dengan KRI Klewang 625. Dimana ada ciri khas yang serupa dengan KRI Klewang, dimana lambung kapal dibuat dari bahan fiberglass komposit dengan memanfaatkan sistem vakum resin infus. Konstruksi terbuat dari balsa dan divinicell sandwich dari Diab Swedia. Oleh pabrikannya material yang ditanamkan akan lebih menghemat dalam biaya operasional perawatan. Untuk dapur pacu kapal ini dipercayakan pada dua mesin Marine Diesel VGT 400 PK bertenaga 220 HP buatan Swedia.

Combat_boat
catamaran-kopaska11
Selain mampu ngebut hingga 40 knot, kapal andalan Detasemen 6 Satkopaska Special Boat Unit ini memang ideal untuk operasi pasukan katak, pasalnya pasa sisi buritan terdapat platform untuk memudahkan proses turun dan naik kapal bagi pengelam. Nah bagaimana dengan soal senjata? Kapal ini tidak punya persenjataan yang embedded, semua yang ada memang serba optional, seperti pada sisi haluan (depan ruang kemudi), disiapkan dudukan untuk senjata sekelas FN/M-60 GPMG (general purpoise machine gun) kaliber 7,62 mm, tapi bisa ingin lebih ‘galak’ bisa pula dipasangkan peluncur granat otomatis kaliber 40 mm. Sudut pandang juru tembak di posisi ini bisa mencapai 270 derajat. Sementara di posisi buritan, juga dipasangkan dua unit senjata ringan, bahkan dalam release disebutkan sisi buritan dapat dipasangi dudukan 4 sampai 8 rudal Hellfire.
Awak X38 Combat Boat terdiri dari 2 – 4 personel, yakni utamanya adalah komandan dan nahkoda. Meski ukurannya terbilang imut, kapal serbu ini punya ruang kabin yang nyaman dan dilengkapi beragam instrumen elektronik modern, termasuk radar. Desain jendela yang menghadap depan sangat ergonomis karena dapat menahan silau dan panas. Sebagai kapal untuk misi khusus, X38 juga dapat mengangkut 16 – 20 personel pasukan dengan perlengkapan lengkap.
Beragam instrumen modern (digital) untuk navigasi
Beragam instrumen modern (digital) untuk navigasi

Sisi burutan dilengkapi platform untuk memudahkan penyelam naik dan turun dari kapal
Sisi buritan dilengkapi platform untuk memudahkan penyelam naik dan turun dari kapal


Kapal dengan kendali hidrolik ini dapat membawa bahan bakar solar hingga 700 liter. Sementara untuk menunjang operasi, body kapal dapat membawa 100 liter air tawar untuk kebutuhan awak dan penumpang. Untuk menunjang operasi yang penuh tantangan, sistem teknologi navigasi dipercayakan pada Raymarine C80 yang mencakup integrasi radar, GPS (global positioning system), speed-log, echo sounder, dan chart plotter.



Dalam gelar tempurnya, X38 dapat diangkut ke daerah operasi menggunakan LST (landing ship tank). Kapal yang mulai dirancang pada tahun 2008 ini akrab dengan sebutan “Blackship” oleh masyarakat Manado. Memang dengan warna kamuflasenya sosok X38 terlihat sangar. (Gilang Perdana)
sumber : indomiliter

Konflik Sabah, Malaysia Tertarik Beli Pesawat CN 295 Buatan Indonesia



Jakarta - Dalam acara Langkawi International Maritime and Aerospace (LIMA), Indonesia akan memamerkan sejumlah pesawat buatan PT Dirgantara Indonesia. Kabarnya, Malaysia tertarik pada CN 295 seiring dengan merebaknya konflik di Sabah.

Budiman Saleh, Direktur PT Dirgantara Indonesia, mengatakan ada beberapa pesawat yang akan dipamerkan. Di antaranya CN 295 dan produk-produk buatan PT DI lainnya.

"Target kita dari Filipina, 212, 235, dan 295. Saat ini itu target kita Malaysia, yang juga tertarik 295 karena konflik Sabah. Korea tetap tertarik pada 212. PT DI punya stand, ada pesawat TNI AU aktif demo," kata Budiman saat jumpa pers di Halim Perdanakusumah, Jakarta Timur, Jumat (22/3/2013).

Apa kelebihan CN 295? Menurut Budiman, pesawat itu generasi terbaru dari semua jenis 'medium lifter'. Pesawat jenis bisa sebagai pengganti pesawat Fokker 27.

"Sebenarnya CN 235, nah yang bentuknya lebih itu CN 295, juga lebih besar mesinnya, hasil kerja sama dengan Airbus Military, Spanyol. Optimistis bakal banyak order," jelasnya.

Menhan Purnomo Yusgiantoro menambahkan, CN 2935 sudah dikirim ke Langkawi. Selain pesawat di atas, ada juga Thailand yang tertarik dengan light transporter buatan PT DI.

"Semoga nanti di sana kita bisa menarik perhatian," ucap Purnomo.

Acara LIMA digelar mulai tanggal 26-30 Maret 2013 di Langkawi, Malaysia. Peserta LIMA terdiri dari negara-negara di Asia Pasifik.

sumber : Detik

4 Pelaku pembunuhan Mantan Kopasus, Tewas Ditembak

Penembakan (ilustrasi)


SLEMAN -- Empat pelaku pengeroyokan serta pembunuhan mantan anggota Kopasus TNI AD, Sertu Santoso di Hugo's Cafe beberapa hari lalu, tewas terbunuh oleh sekelompok oknum TNI di Lapas Cebongan, Mlati, Sleman. Peristiwa tersebut terjadi Sabtu (23/3), sekitar pukul 02.00 WIB.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, beberapa oknum TNI berhasil masuk ke dalam lapas, mereka kemudian meledakkan pintu sel dengan granat dan menembak mati keempat pelaku tersebut di dalam penjara. Meskipun demikian, tidak ada petugas sipir yang menjadi korban. Keempat tahanan itulah tersangka pembunuhan di Hugo's Cafe, Selasa (19/3).

Sebelumnya, Santoso dinyatakan tewas setelah dikeroyok dan ditikam pisau pada dada kirinya oleh sekelompok orang yang salah satunya diduga merupakan mantan anggota polisi. Peristiwa di Lempuyangan itu terjadi, Selasa, sekitar pukul 02.45 WIB. Sejauh ini polisi telah mengamankan empat orang yang diduga sebagai pelaku pembunuhan tersebut di Lapas Cebongan.

Dir Reskrimum Polda DIY, Kombespol Kris Erlangga Aji Widjaja juga pernah menegaskan, dalam penuntasan kasus ini, pihaknya juga dibantu oleh Kodim 0732 Sleman dan Korem 072/Pamungkas Yogyakarta. Namun, faktanya, oknum TNI tersebut dinilai melakukan balas dendam dengan cara membobol sel dan menembak mati para tersangka yang tengah diamankan di lapas tersebut.

sumber : Republika

Jumat, 22 Maret 2013

Indobatt Gelar Lomba Tembak Antar Kompi

Indobatt Gelar Lomba Tembak Antar Kompi
Kejuaraan Menembak Indobatt

PRAJURIT TNI yang tengah melaksanakan misi perdamaian PBB dan tergabung dalam Satgas Indobatt (Indonesian Battalyon) Kontingen Garuda XXIII-G/UNIFIL (United Nations Interim Force in Lebanon), menggelar lomba tembak antar Kompi di Lapangan Tembak Ebrl Elshaki, Desa Marjaoun UN POSN 7-2, Lebanon, Kamis (221/3/2013).
Lomba Tembak dibuka oleh Wadansatgas Indobatt Mayor Inf Pio L. Nainggolan mewakili Komandan Satgas (Dansatgas) Mayor Inf Lucky Avianto, diikuti oleh 20 peserta dari masing-masing Kompi Indobatt (Alpha, Bravo, Cheta, Delta, Bantuan, Satma dan Mayon), mempertandingkan katagori menembak dengan Pistol jarak 25 m dan Laras Panjang dengan jarak 100 m.
Usai pertandingan, aMayor Inf Pio L. Nainggolan mengatakan kepada para pemenang agar tetap menjaga dan melatihkan apa yang sudah didapat saat ini.
"Sehingga pada saat menghadapi kejuaraan lomba tembak tingkat UNIFIL bisa menghasilkan nilai yang baik dan memperoleh kemenangan seperti sekarang ini," imbuhnya.
Sementara itu ditempat terpisah, Dansatgas Indobatt Konga XXIII-G/UNIFIL Mayor Inf Lucky Avianto mengatakan, dirinya sengaja menggelar kejuaraan menembak antar kompi tersebut selain untuk mengasah kemampuan para petembak sekaligus menjaring petembak-petembak ulung.
"Mereka nantinya dipersiapkan dalam kejuaran menembak bergengsi yang akan di gelar oleh UNIFIL (United Nations Interim Force In Lebanon) sesuai dengan jadwal yang ditentukan, serta untuk mempererat persaudaraan antara Kompi Indobatt," jelas Dansatgas Indobatt.
Untuk menembak dengan Laras Panjang 100 m dimenangkan oleh Sertu Heru (Kompi Delta) dengan nilai 138, sementara menembak dengan Pistol jarak 25 m diraih oleh Sertu Rahmat (Kompi Cheta) dengan nilai 136 m.
Para pemenang diberikan hadiah berupa uang yang diserahkan langsung oleh Wadansatgas mewakili Dansatgas Indobatt.

sumber : Pelita

Pilot TNI AU Akan Kalahkan Pilot Eropa dan Amerika


Pilot TNI AU Akan Kalahkan Pilot Eropa dan Amerika

MENTERI Pertahanan Purnomo Yusgiantoro menghadiri dan pameran Maritim dan Kedirgantaraan bersama Tim Aerobatic Jupiter yang akan melaksanakan demontrasi Udara di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat (22/3/2013).
Demonstrasi Udara tersebut dalam rangka The Langkawi International Masitime and Aerospace (LIMA) 2013 di Malaysia pada tgl 26-30 Maret 2013. 

Purnomo mengatakan, tujuan Langkawi International Maritime dan Pameran Aerospace sebagai ajang untuk pameran Maritim dan Kedingantaraan yang menargetkan pangsa pasar Asia Pasifik dalam pertahanan, penegakan hukum, sektor sipil dan komersil.

Indonesia akan mengirim tim aerobatik TNI AU ke ajang Langkawi International Maritime and Aerospace (LIMA). Mereka akan adu kehebatan dengan sejumlah penerbang lain di Eropa dan Amerika. Selain itu, dikirim juga 6 pesawat dengan masing-masing 2 penerbang.

Satu pesawat cadangan disiapkan untuk mengantisipasi kerusakan. Jenis pesawat yang dikirim berjenis KT1-Wong Bee, buatan Korea tahun 2006. Di Indonesia, pesawat ini ada 16 unit.

"Kita akan menunjukkan pilot-pilot kita punya kemampuan. Mereka tampil sangat baik sekali," kata Menhan Purnomo Yusgiantoro.

Bagi Purnomo, sudah saatnya Indonesia tampil untuk menunjukkan kualitas tempurnya. Dia yakin, kemampuan pasukan TNI AU tidak kalah dengan negara lain di Eropa dan Amerika.

"Walaupun ini dalam bentuk acrobatic show, tim Jupiter, tapi publik luar akan bisa mengukur seberapa kemampuan pilot kita. Di sana nanti akan hadir tim dari Prancis, Amerika, Eropa, kita akan bersaing," jelasnya.

KSAU Marsekal Madya Ida Bagus Putu Dunia mengatakan, para penerbang akan menampilkan 18 manuver. Namun bila cuaca buruk, kemungkinan akan dikurangi.

sumber : Pelita

Menhan Ancam Serbu Pelaku Kudeta


JAKARTA -- Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mengingatkan semua pihak untuk tidak main-main soal isu kudeta terhadap Pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Khususnya, isu yang menyebutkan adanya demonstrasi besar-besaran pada 25 Maret 2013 yang disebut akan meminta penggulingan SBY.
"Yang mau kudeta itu siapa? Yang punya senjata itu kan TNI. TNI tidak akan berbuat demikian," kata Menhan usai melepas Tim Aerobatik Jupiter ke Malaysia di Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Jumat (22/3).
Menurut dia, tidak akan terjadi kudeta terhadap pemerintahan Presiden SBY. "Tak akan sampai ke sana. Kalau terjadi keinginan menggoyahkan pemerintah, maka kita akan serbu. Jangan main-main dengan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)," tegas Menhan.
Purnomo mengatakan, kedaulatan Indonesia harus tetap dijaga. Aksi menyatakan pendapat boleh saja, namun jangan sampai berujung anarkis yang merugikan semua pihak.

sumber : Republika

RI-Rusia Bahas Peningkatan Kerjasama Militer Di Forum JIDD


RI-Rusia Bahas Peningkatan Kerjasama Militer Di Forum JIDD

Jakarta, DMC – Sebelum menghadiri acara penutupan Forum JIDD 2013, Menteri Pertahanan RI, Purnomo Yugiantoro, Kamis (21/3) menerima kunjungan Wakil Kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata Negara Federal Rusia, Col. Gen. Oleg Salukov, Di Board room six, Jakarta Covention Center (JCC), Jakarta.

Dalam pertemuan tersebut, kedua pejabat negara membahas kelanjutan kerjasama bidang pertahanan khususnya pengadaan Alat Sistem Utama Senjata (Alutsista) dan bidang latihan bersama personil militer. Kedua pejabat negara tersebut juga berharap kerjasama pertahanan yang telah dilaksanakan antara Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Federasi Rusia yang selama ini sudah dilaksanakan akan terus berlanjut dan dapat ditingkatkan dari waktu-ke waktu.

sumber : DMC Kemhan

Kamis, 21 Maret 2013

Pesawat Hawk Latihan Menembak dari Udara ke Darat



KAMPAR, KOMPAS.com -  Skadron Udara 12 "Black Panther" yang terdiri dari pesawat Hawk 200, Lanud Roesmin Nurjadin melalukan latihan "Weapon Delivery" yaitu dengan melakukan penembakan dari udara ke darat. Latihan dilakukan di Siabu Kabupaten Kampar, Provinsi Riau, Kamis.
Latihan yang dipimpin langsung oleh Komandan Skadron Udara 12, Letkol Pnb  A. Yani Amrullah tersebut bertujuan meningkatkan kemampuan para penerbang dalam melaksanakan Bombing dan Guning.

Selain itu latihan Weapon Delivery merupakan ajang uji ketangkasan para penerbang tempur dalam melaksankan ketepatan menembak ataupun menghancurkan sasaran yang berada di darat.

Latihan yang direncanakan berlangsung dua hari tersebut merupakan latihan profesiensi rutin yang dilaksanakan secara berkala dengan melibatkan seluruh penerbang Skadron Udara 12.

sumber : Kompas

RI Bahas Kerjasama Militer Dengan Dua Negara Besar Asia


RI Bahas  Kerjasama Militer  Dengan Dua Negara Besar Asia

Jakarta, DMC – Moment kegiatan Forum Jakarta Indonesia Defense Dialogue (JIDD) tahun ini digunakan para peserta untuk berdiskusi membahas peluang-peluang kerjasama bidang pertahanan. Sementara itu kedua negara dimana pemerintah People's Republic of China dengan Republik Korea dimana dihari pertama, Rabu (20/3) Forum JIDD melaksanakan pertemuan dengan Menteri Pertahanan RI, Purnomo Yusgiantoro guna memperdalam kerjasama militer antara RI dengan kedua negara besar di Asia.

Pada pertemuan antara Menhan RI dengan Wakil Kepala Staf UmumPeople's Republic of China, Jenderal Qi Jianguo yang membahas pendalaman kerjasama militer to militer terutama dengan Angkatan Laut dan Angkatan Darat. Secara teknis disampaikan Jenderal Qi Jianguo, pemerintah China akan mengirimkan personil untuk melaksanakan latihan bersama terjun payung dengan personil TNI. Disamping itu pihak China juga berkeinginan untuk mengembangkan kerjasama di bidang industri persenjataan militer.

Pada kesempatan tersebut pemerintahnya juga sangat antusias mengikuti kegiatan-kegiatan di kawasan Asia Tenggara khususnya kegiatan JIDD. Menurut Jenderal Qi Jianguo forum JIDD merupakan kegiatan internasional yang cukup menarik, karena dapat menjadi referensi pemecahan masalah-masalah serta dapat memfasilitasi kepentingan bersama negara-negara dikawasan.

Menurut Menhan RI kerjasama militer dengan militer yang diadakan kedua negara sangat baik untuk dikembangkan sebagai salah satu mitra didalam forum ADMM Plus one. Selain itu Menhan melihat pemerintahan China juga berperan aktif didalam forum ADMM Plus one guna mencari solusi-solusi terhadap masalah-masalah regional.

Sementara itu kerjasama militer to militer yang diadakan dengan Pemerintah Republik Korea, Indonesia sepakat untuk tetap menjalani proses produksi Kapal Selam sesuai rencana yang telah ditentukan. Kesepakatan tersebut terungkap pada pertemuan, Rabu (20/3) antara Menhan RI Purnomo Yusgiantoro dengan Wakil Ketua Staf Gabungan Republik Korea Marsdya Lee Yeong Man.

Selain itu Pemerintah Indonesia juga akan mendapatkan hibah 1 skuadron pesawat tempur F-5. Namun masih akan mencari waktu yang tepat untuk menyerahkan, rencananya pembicaraan proses hibah ini dimulai tahun 2014.

sumber : DMC Kemhan

Rabu, 20 Maret 2013

Yang Baru dari Ajang JIDD/APSDEX 2013


Rabu, 20 maret 2013, Kementrian Pertahanan RI kembali menggelar Jakarta Internasional Defence Dialogue (JIDD) 2013 di Jakarta Convention Centre. JIDD merupakan forum dialog pertahanan yang mempertemukan para pemimpin, perwira militer, akademisi dan pembuat kebijakan dari seluruh wilayah asia pasifik, dan delegasi negara-negara Asia, Eropa dan Amerika. JIDD 2013 sendiri dibuka langsung oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Bahkan beberapa menteri pertahanan negara Asean dan eropa serta sejumlah panglima angkatan bersenjata ikut hadir dalam acara ini.

Selain dialog dan seminar, pada tempat yang sama juga berlangsung pameran alutsista kecil-kecilan yaitu Asia Pasific Security and Defence Expo. Sejumlah instansi penelitian seperti balitbang kemhan, dislitbang 3 angkatan serta BUMN industri strategis juga hadir memamerkan alutsista produksi mereka. Sejumlah perusahaan swasta seperti Palindo, T&E, dan lainnya juga ikut hadir. Apa saja alutsista itu? simak jepretan ARCE'ers berikut ini.















sumber : ARC

Indonesia - Belarus Sepakat Produksi Remote Weapon System

RWS Adunok buatan KB Display Belarusia dalam pameran Interpolitex 2011 (photo : Militaryphotos)


Jakarta, (Antara Sumbar) - Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mengatakan, Indonesia dan Belarus sepakat untuk memproduksi bersama pengendali atau remote control untuk senjata yang akan dipasangkan di Panser Anoa produksi PT Pindad.

Menurut Purnomo, kerja sama tersebut dipayungi dalam nota kesepahaman bersama yang telah ditandatangani dirinya dengan Ketua Komite Industri Militer Negara Belarus Sergei Gurulev di Istana merdeka, Jakarta, Selasa.

"Yang barusan itu ''joint production'' (produksi bersama) ''remote weapon system (RWS)'' untuk dipakai di Panser Anoa," katanya.

Ia mengatakan, selama ini ''remote control'' tersebut dibeli dari Belarusia, dengan adanya kerja sama ini nantinya akan diproduksi bersama antara Indonesia dengan Belarus.

"Jadi nilai tambah untuk kita, kita bisa buka lapangan kerja, investasi bersama," katanya.


RWS hasil riset TNI AD yang dipamerkan dalam Indodefence 2012 (photo : Defense Studies)


Selain itu, menurut dia, peningkatan kerja sama untuk industri pertahanan ke depan dapat ditingkatkan. Selain produksi bersama ''remote control weapon station (RCWS)", menurut Purnomo juga dapat ditingkatkan untuk produksi kendaraan pengangkut tank yang dapat mengangkut dua tank dan ''anti tank guide missile''.

Ia menambahkan, Belarus memiliki kemampuan penguasaan dalam teknologi senjata sebagai salah satu pecahan dari Uni Soviet. "Jadi dulu sebelum Uni Soviet pecah, ada industrinya itu di berbagai tempat. Nah di Belarus ini ada juga industri pertahanan mereka," katanya.


Sementara itu Presiden Direktur Pindad Adik A Soedarsono mengatakan, "remote weapon system" yang akan diproduksi tersebut akan dibenamkan di Panser Anoa sehingga dapat mengendalikan senjata dari dalam Panser.

"Jadi nanti di Anoa itu tidak usah ada orang di atasnya. Itu produksinya di Pindad," katanya.


sumber : Defense Studies | Antara