Untuk mengantisipasi
bergolaknya situasi di Suriah, AS mulai berancang melakukan aksi militer. Satu
di antaranya dengan mengerahkan baterai rudal Patriot.
Senjata ini dirancang
untuk menjatuhkan Scud atau rudal jarak pendek lainnya, yang diketahui sebagai
senjata rezim Bashar. Sistem itu juga dapat digunakan sebagai bagian dari
"payung" zona larangan terbang atau operasi udara lainnya.
Pentagon telah mengirimkan
sekitar 200 tentara ke Yordania, termasuk satu elemen dari markas Angkatan
Darat AS, guna membantu negara tersebut dalam menyiapkan rencana aksi militer
terhadap suriah. Beberapa skenario yang kemungkinan ditempuh itu juga meliputi
pengamanan atas stok senjata kimia yang dimiliki Suriah.
Pengerahan peluncur
anti-rudal Patriot itu merupakan tindak lanjut dari peringatan Washington
kepada rezim Presiden Suriah Bashar Al Assad agar tidak memberikan sistem rudal
canggih kepada kelompok milisi Hizbullah di Libanon, yang kini mulai mengambil
bagian dalam pertempuran guna mendukung Damaskus.
Israel telah beberapa kali
melancarkan serangan udara di Suriah guna mengganggu pengiriman rudal ke
Hizbullah itu.
Keputusan
penempatan jet F-16 dan baterai rudal di Yordania semakin memperkuat spekulasi
tentang kemungkinan intervensi militer dari Amerika Serikat, yang sejauh ini
menurut Gedung Putih sangat kecil dilakukan.
sumber : Republika
Tidak ada komentar:
Posting Komentar