Tim Petembak TNI-AD kembali menyabet juara umum Lomba Menembak Australian Army Skills at Arms Meeting (AASAM) 2013 di Puckapunyal Military Area, Victoria, Australia, 29 April – 19 Mei 2013, sekaligus mempertahankan gelar Juara Umum. Jika tahun 2012, pesertanya 15 negara, tahun ini bertambah menjadi 17 negara, termasuk RRC dan Tonga yang sebelumnya berstatus sebagai peninjau.
Peserta lomba dari: Australia, Indonesia, Malaysia, Inggris, Amerika Serikat, Perancis, Thailand, Selandia Baru, Brunai Darussalam, Kanada, Singapura, Papua New Guinea, Timor Leste, Philipina, Jepang, China dan Tonga.
Indonesia mengirimkan 19 prajurit Kostrad dan Kopassus, dipimpin Mayor Setyo Wibowo dari Divisi-1 Kostrad, untuk berlomba memperebutkan 58 medali. Materi yang diperlombakan: perorangan maupun tim, pada nomor senapan, pistol, senapan otomatis dan gabungan materi senapan dan senapan otomatis.
Detil kategori lomba; Riffle: 300, 400, 450 meter Deliberate, 300 meter Rapid, 200, 400 meter Snap, Service rifle long range individual aggregate, Long range team aggregate, Applied marksmanship practice, Closer quarter practice Individual an team, Barricade match, Rifle falling plates.
Pistol/Sniper: Advanced application of fire, Closer quarter practice, Combat, Service pistol individual, Assault-LSW, Team snap, Team assault/defence, Pistol tiles, Sniper observation/cold shot, Sniper snap, Night combat, Barricade teams; juga Machine Gun Match dan banyak lagi.
Kontingen TNI AD menjuarai Lomba dengan meraih 17 medali emas, 17 perak dan 15 perunggu. Juara kedua diraih Tim Angkatan Darat Philipina dengan 11 medali emas, 9 perak dan 3 medali. Sedangkan juara ketiga diraih tim tembak AD Australia dengan 10 medali emas, 16 perak dan 6 perunggu.
“Kontingen TNI AD dengan gemilang menang lomba tembak AASAM di Australia, meraih 17 medali emas. Selamat. Saya bangga,” ujar Presiden SBY dalam akun Twitter resminya @SBYudhoyono. Kebanggan atas kontingen Indonesia ini bertambah karena mereka menggunakan senjata buatan Pindad.
Dibandingkan AASAM 2012, lomba menembak tahun ini lebih ketat. Jika tahun 2012, Indonesia meraih 25 emas, tahun ini menyusut tinggal 17 emas. Philipina melesat ke urutan kedua dengan 11 emas, padahal tahun lalu menempati peringkat ke delapan dengan 1 emas. Australia merosot ke peringkat ketiga namun menambah perolehan emas menjadi 10, dibanding tahun lalu 9 emas. Malaysia pun naik ke peringkat 4 dari peringkat ke 6 pada tahun AASAM 2012.
Berikut skor lomba AASAM 2013:
Bandingkan dengan perolehan medali AASAM 2012, TNI AD relatif melenggang sendirian:
Hal ini menunjukkan negara-negara lain mempersiapkan diri lebih baik dan menjadi tantangan bagi TNI AD untuk terus mempertahankan gelar juara umum.
Senjata Pindad Semakin Diminati
Kemenangan Tim TNI AD yang berulang kali dalam lomba menembak internasional ini, membuat negara lain mulai memperhatikan senjata Pindad yang diusung TNI AD dalam AASAM, Victoria- Australia. Kualitas senjata Indonesia tidak kalah dari senjata-senjata NATO yang dibuktikan bertahun tahun di AASAM, Australia.
Juru bicara Kementerian Pertahanan, Brigjen Hartind Asrin menyatakan, beberapa negara seperti: Irak, Iran, Uganda, Kongo dan Arab Saudi tertarik membeli senjata buatan Indonesia. ”Mereka tertarik dengan senjata kita karena kualitasnya sudah internasional,” ujar Hartind.
Arab Saudi dan Irak berencana membeli senjata Senapan Serbu 2 / SS2 PT Pindad. Utusan mereka pun telah mengunjungi PT Pindad. Diharapkan Irak merealisasikan pembeliannya tahun ini dan Arab Saudi tahun 2014.
Lomba tembak AASAM merupakan ajang tahunan yang diselenggarakan Angkatan Darat Australia sejak tahun 1984 dan pertama kali dibuka untuk kontingen Internasional tahun 1988. ( Photo: FB AASAM 2013 / JKGR)
sumber : Jakartagreater
Tidak ada komentar:
Posting Komentar