Senin, 29 April 2013

PUNA Wulung, Pesawat Nirawak Asli Indonesia


Pesawat ini akan memperkuat sistem pertahanan dan keamanan nasional.

PUNA Wulung
PUNA Wulung

Sejak tahun 2004, Badan Penerapan dan Pengkajian Teknologi (BPPT) telah mengembangkan Pesawat Udara Nir Awak (PUNA) atau tanpa awak.

Di tahun 2013 ini, BPPT mulai menyiapkan program perintis industrialisasi untuk memproduksi PUNA secara massal.

Menurut Kepala BPPT, Marzan A Iskandar, untuk mendukung program PUNA perlu kerja sama antara regulator, industri, dan pengguna.

"BPPT telah berkerja sama dengan PT Dirgantara Indonesia (DI), PT LEN Industri, dan Kementerian Pertahanan (Kemhan)," kata Marzan, saat ditemui di acara MoU kerja sama pengembangan dan Penerapan Teknologi Kedirgantaraan, di BPPT, Jakarta, hari ini.

Ia menjelaskan, BPPT bertindak sebagai pembuat teknologi, sementara PT DI sebagai yang memproduksi, PT LEN Industri bertugas untuk penerapan teknologi sistem kontrol. Sedangkan, Kemhan sebagai penggunanya.

"PUNA terbaru ini diberi nama PUNA BPPT01A-200-PA7 Wulung. Pesawat nirawak ini nantinya memiliki misi militer dalam pengawasan sistem pertahanan dan keamanan nasional," ujar Marzan.

Berbangga

Sementara itu, Andi Alisjahbana, Direktur Teknologi dan pengembangan Rekayasa PT Dirgantara Indonesia mengatakan, kerja sama ini sangat penting untuk kemajuan sistem inovasi nasional.

"Kerja sama ini akan memiliki program kelanjutan. Ke depan kami akan melakukan perluasan di bidang teknologi pertahanan, teknologi dirgantara, dan teknologi energi," kata Andi.

Ia pun menegaskan, PT DI akan selalu siap memproduksi barang-barang yang dibuat berdasarkan penerapan teknologi BPPT, sehingga manfaatnya dapat diperluas kepada masyarakat. "Ini adalah kolaborasi antara peneliti, industri, dan pengguna," ujar Andi.

Respons baik pun diberikan oleh Kemhan terhadap pembuatan PUNA Wulung. Menurut Darlis Pangaribuan, Direktur Teknik Industri Pertahan Kemenhan, selama ini penciptaan teknologi BPPT sangat jarang digunakan oleh Kemhan.

"Pasca ujicoba PUNA Wulung di Bandara Halim Perdana Kusuma pada Oktober tahun 2012, Kemenhan pun tertarik untuk menggunakan pesawat nirawak itu kebutuhan pengawasan oleh TNI," kata Darlis.

Meskipun teknologi PUNA Wulung masih kalah canggih dari pesawat nirawak buatan luar negeri, dia mengatakan, Kemenhan sangat bangga menggunakan produk buatan anak negeri.

"Ini untuk mendukung kemandirian produksi dalam negeri. Kami berharap ke depan, BPPT terus mengembangkan teknologi PUNA Wulung agar dapat digunakan secara maksimal oleh Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara Republik Indonesia," kata Darlis.

Sampai akhir tahun, PUNA Wulung akan diproduksi sebanyak tiga unit. "Tahun depan, pesawat ini akan diproduksi lebih banyak lagi, untuk memenuhi permintaan dari Kemhan sebanyak satu skuadron," kata Marzan.

sumber : Viva

Kamis, 25 April 2013

RI - Perancis Gelar Dialog Pertahanan Yang Pertama


RI - Perancis Gelar Dialog Pertahanan Yang Pertama

Untuk kali pertamanya Kementerian Pertahanan RI bersama Kementerian Pertahanan Republik Perancis menyelenggarakan Forum Dialog Pertahanan. Dialog Pertahanan yang di beri tema The 1st Indonesia-France Defence Dialogue Strategic Affairs Sub-Committee tersebut di buka langsung oleh Sekjen Kemhan RI Letjen TNI Budiman.

Delegasi Kementerian Pertahanan Republik Perancis yang di ketuai oleh Direktur Pengembangan Internasional Kementerian Pertahanan Republik Prancis Letjen Stephane Reb beserta Duta Besar Perancis untuk Indonesia Corrine Breuze, bersama Delegasi Kemhan RI selama dua hari kedepan akan berdiskusi membahas isu-isu keamanan yang terjadi di wilayah regional dan global serta kerjasama pertahanan.

Dalam sambutannya, Sekjen Kemhan Letjen TNI Budiman mengatakan dialog pertahanan yang untuk pertama kali diadakan RI dan Republik Perancis merupakan wujud dalam meningkatkan hubungan bilateral kedua negara di bidang Pertahanan.

Lebih lanjut Sekjen menjelaskan, semenjak ditandatangani Join Statement antara Perancis dan Indonesia pada bulan Desember 2009 yang dilakukan oleh Presiden, kedua negara telah sepakat bergerak untuk mengembangkan kerjasama pertahanan. Disamping itu hubungan bilateral kedua negara juga telah ditandatangani pengaturan teknis tentang aktivitas kerjasama di bidang pertahanan pada bulan Febuari 2012 lalu di Paris, Perancis. Oleh karena itu, Sekjen menekankan bahwa moment tersebut dapat menjadi hal yang mampu memotivasi kedua negara untuk bersama-sama meningkatkan bilateral pertahanan melalui proses yang lebih konkrit.

Sementara itu Sekjen menuturkan jika menganalisis perkembangan jaman sekarang, dunia telah memperlihatkan beberapa tantangan-tantangan yang besar bagi setiap negara. Didalam tantangan keamanan tersebut terdapat bentuk tantangan tradisional ataupun non tradisional yang semakin kompleks dan semakin tinggi bentuk eskalasinya.

Sekjen berpendapat, tidak ada suatu negara manapun yang dapat menghadapi tantangan ini sendirian. Untuk itu Sekjen menambahkan perkembangan situasi ini juga dapat membawa semangat untuk bekerjasama diantara kedua negara didalam menangani tantangan tersebut dalam rangka melindungi dan memilihara stabilitas perdamaian dunia.

Sehubungan dengan hal tersebut, Sekjen juga berpendapat forum Dialog Pertahanan ini memberikan kesempatan, selain digunakan untuk saling bertukar pandangan didalam isu keamanan di lingkup regional dan global, juga dapat membahas bagaimana kedua negara bisa bekerjasama melalui cara-cara yang lebih konkrit. “ Hubungan Indonesia dengan Perancis merupakan hal yang penting dan memegang peranan yang sangat krusial didalam promosi perdamaian dan stabilitas di dunia internasional.” Ungkap Sekjen.

sumber : Kemhan

Senin, 22 April 2013

Pesawat Pengamat Berawak Ala LAPAN


Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) mengembangkan pesawat baru: Lapan Surveillance Aircraft (LSA). Pesawat ini akan digunakan untuk memotret wilayah Indonesia yang relatif besar.
Lahirnya pesawat pengamatan ini sekaligus untuk membuktikan penguasaan teknologi pesawat terbang di Indonesia. Hal ini ditegaskan LAPAN dalam penandatanganan kerja sama LAPAN dengan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub, Senin 22 April 2013.

"Kita masih ada kekurangan akuisisi data dari satelit. LSA ini punya fungsi verifikasi dan validasi data satelit. Satelit perlu data lapangan secara acak," jelas Rika Andiarti, Kepala Pusat Teknologi Penerbangan LAPAN di kantornya, Rawamangun, Jakarta.


Selain pelengkap data satelit, Rika menambahkan, misi LSA yaitu memonitor data pertanian, pemetaan kawasan banjir, mendeteksi titik kebakaran, mendukung evakuasi, tata kota sampai memantau curah hutan.


"Pesawat ini untuk melengkapi LSU (LAPAN Surveillance UAV) atau pesawat pengamat nirawak. Waktu banjir melanda Jakarta beberapa waktu lalu, LSU sudah digunakan. Juga setelah Gunung Merapi meletus," ujarnya.


Pesawat dengan dua awak LSA memiliki keunggulan dalam mengoleksi data pencitraan dibandingkan satelit. Datanya bersifat cepat dan disuguhkan dalam citra resolusi tinggi.


"Soal resolusi temporal, LSA lebih fleksibel. Kapanpun dibutuhkan, bisa. Kalau satelit, resolusi temporal butuh waktu 16 hari," ujarnya.


Performa LSA


Soal performa, LSA memiliki daya terbang 8-24 jam dengan ketinggian maksimal 7,5 km. Resolusi yang dihasilkan mencapai 50 cm dengan muatan (payload) mencapai 70 kg. "Ke depan kami upayakan LSA nirawak," ujar Rika.


LSA ditargetkan beroperasional secara penuh pada tahun 2015. Akhir tahun ini, sekitar November-Desember, LAPAN menargetkan penerbangan perdana secara resmi.


Guna merintis penerbangan resmi, LAPAN menggandeng Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub. LSA akan diuji di Balai Besar Kalibrasi Fasilitas Penerbangan sampai kemudian mendapatkan sertifikasi laik terbang di udara Indonesia.


Kerja sama dengan Kemenhub meliputi penyediaan hanggar pesawat, fasilitas uji terbang, perawatan, dan operasionalisasi pesawat.


Berikut ini spesifikasi LSA:


Dimensi    Total panjang : 8,52 m
Total tinggi.   : 2,45 m
Total Lebar dengan sayap. : 18 m
PerformaTake off ground roll : 300 m
Cruise speed : 220 km per jam
Max range : 1300 km
Max endurance : 8 jam
Serving cieling : 7260 m
BebanMTOW : 1100 kg
Berat muatan maksimal : 80 kg
Max baggage weight : 20 kg
PropulsiEngine power (MTOP) : 115 hp
Propeller number : 3 bladed
Kapasitas bahan bakar : 130 liter
Jenis bahan bakar : Avgas 100LL/Mogas

Uji Coba Pesawat Nirawak LAPAN Pernah Gagal


Sebelum mengembangkan pesawat pengamatan jenis LSA(Lapan Surveillance Aircraft), badan antariksa nasional ini telah melahirkan pesawat pengamatan tanpa awak atau Lapan Surveillance Unmanned Aerial Vehicle (LSU). Ukuran LSU lebih kecil dibanding LSA.

Pesawat LSU dapat memonitor pertanian, kawasan bencana, tata kota sampai titik kebakaran di wilayah Indonesia, tanpa kendali awak. Sebelum terbang, LSU di-setting untuk melewati beberapa titik koordinat sesuai kebutuhan.

Meski tergolong canggih, uji coba pesawat LSU tak lepas dari kegagalan. Kepala LAPAN, Bambang S Tejakusuma, 22 April 2013, berbagi kisah kegagalan LSU. Bambang menyebut LSU dengan istilah Merpati.

"Pernah Merpati kami terbangkan untuk meneliti dan dokumentasi uji rudal TNI AL serta memantau kapal yang jadi sasaran," ujar Bambang.

Namun, ketika itu, Merpati mengalami perubahan skenario dan pesawat ini kesulitan. "Merpati akhirnya nyebur ke laut, tapi ketemu lagi. Untungnya, hasil potretnya berhasil," lanjutnya.

Kegagalan lain juga pernah terjadi, yaitu saat uji coba pengamatan di atas daratan. Di kawasan dekat dengan jalur penerbangan.

"Saat dicoba di Bandara Muara Kamal, Jakarta Utara, tersedot turbulensi pesawat. Tapi untungnya, pesawat nyangkut di pohon," katanya.

Pengembangan Teknologi

Kegagalan bukan akhir segalanya. Belajar dari pengalaman itu, LAPAN terus mengembangkan teknologi serta menjalin kerja sama dengan institusi lain, termasuk Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub, yang merupakan otoritas penerbangan di Indonesia.

"Kami dibantu oleh Kemenhub untuk pengembangan, perawatan, operasi sampai sertifikasi pesawat," tambah Bambang. Dari sisi teknologi, pesawat pengamatan berikutnya akan diberikan sensor yang lebih baik.

Ia mengatakan, pesawat LSU merupakan sarana awal dalam pengembangan sistem navigasi modern dalam pengamatan lingkungan.

Hingga kini, LAPAN telah membuat dua jenis pesawat tanpa awak, LSU 01 sebanyak enam pesawat dan LSU 02 sejumlah empat pesawat. "Keduanya sudah terbang autopilot selama 2,5 jam," tambah Rika Andiarti, Kepala Pusat Teknologi Penerbangan LAPAN.

Untuk performa terbang LSU akan dikembangkan menjadi enam jam dengan muatan 10 kg. "Ke depan LSU lebih besar payload (muatan)-nya. Target uji terbang autopilot 10 kg dengan desain berat 25 Kg," katanya.


sumber : Viva

Kopassus Pakai Senapan SS2 & Sniper Pindad



Pasukan elit TNI, Kopassus merupakan kesatuan yang telah menggunakan senapan terbaru buatan PT Pindad (Persero). Seperti penggunaan pertama untuk senapan serbu SS2. 


Diperkenalkan sejak 2006, senjata SS1 ini selalu diuji kelayakannya oleh Kopassus. Setelah dilakukan penyempurnaan, akhirnya Kopassus bersedia menggunakan SS2.


“SS2 itu kan pertama di Kopassus dulu. Kopassus tembus, baru kita produksi massal. Pertama kita bikin mereka coba, ada feed back penyempurnaan, kita buat dan yang pertama kita buang,” tutur Direktur Utama Pindad, Adik Soedarsono kepada detikFinance di Kantor Pusat Pindad, Jalan Gatot Subroto, Bandung, Jawa Barat, Rabu (17/4/2013).


Saat ini, SS2 telah dirancang dalam 4 varian yakni SS2-V1, SS2-V2, SS2-V4, SS2-V5. Senapan serbu ini, dibandrol mulai dari harga Rp 8 juta per unit.


Selain SS2, Kopassus juga telah menggunakan 2 tipe senapan untuk keperluan penembak jitu atau sniper. Senapan tersebut diantaranya: tipe SPR-2 dengan jangkauan tembak 2.000 meter dan SPR-3 dengan jangkauan tembak 900 meter. 


Untuk senapan SPR-2 dijual seharga Rp 138 juta per unit dan senapan SPR-3 dijual seharga Rp 95 juta per unit. Namun, untuk senapan khusus pertempuran jarak dekat, yakni senapan hand gun machines buatan Pindad yakni PM2-V1 dan PM2-V2, belum digunakan oleh Kopassus karena belum memenuhi standar yang diminta.


“Senjata kita ada yang belum masuk untuk tempur jarak dekat. Dia pakai H&K (MP5),” katanya.


Adik mengaku, standar yang ditetapkan Kopassus terbilang sangat tinggi. Hal ini, kadang menjadi tantangan tersendiri bagi Pindad untuk memenuhinya. Namun, ketika produk senjata atau kendaraan tempur lolos uji Kopassus, produk tersebut dijamin bisa diproduksi secara massal dan diterima di kesatuan lain.


“Kalau Kopassus beli itu sedikit-sedikit. Kalau cari untung gak bisa karena unitnya kecil dan keperluan khusus. Tapi requirement tinggi. Kalau dia pakai. Berati kita punya produk diakui kualitasnya. Soalnya dia minta yang spesial banget,” tegasnya.

sumber : Detik

Tentara AS & Australia Pakai Amunisi Buatan Pindad



PT Pindad (Persero) mampu memproduksi produk militer yang mengacu ke Eropa dan NATO (North Atlantic Treaty Organization). Dari standar yang dipakai, Pindad menghasilkan produk seperti senapan, amunisi dan kendaraan tempur militer berkualitas tinggi. 

Kualitas produk Pindad, seperti senjata dan amunisi, telah diakui oleh militer di dunia. Seperti amunisi ringan buatan Pindad yang telah dijual ke negara ASEAN, bahkan hingga ke Amerika Serikat (AS) dan Australia.

“Peluru kebanyakan ke ASEAN semua sudah, 2012 kemarin sudah ke Australia dan Amerika tahun 2011. Itu untuk kaliber yang kecil-kecil saja. Itu artinya barang kita sudah ada yang mau pakai,” tutur Direktur Utama Pindad, Adik Soedarsono kepada detikFinance di Kantor Pusat Pindad, Jalan Gatot Subroto, Bandung, Jawa Barat, Rabu (17/4/2013).

Varian amunisi Pindad sangat beragam, mulai dari peluru kaliber kecil, peluru tajam, peluru kaliber besar, mortir dan granat. Selain amunisi, senapan Pindad juga telah diakui dunia. Bahkan senjata serbu buatan Pindad yakni SS1 berbagai varian telah digunakan di beberapa negara.

“SS1 Itu produk aslinya namanya FNC itu dari Belgia. Kalau mereka beli ke kita barangnya sama. Ada negara seperti Nigeria, itu sudah pakai FNC dari Belgia. Dia waktu mau nambah, dia minta tambahan dari kita,” tambahnya.

Saat ini, Pindad tengah menjajaki penjualan senjata ke beberapa negara termasuk ke Irak. Negara ASEAN seperti Malaysia dan Singapura juga berminat membeli Panser ANOA 6X6 dan kendaraan tempur Komodo 4X4.

“Semua sedang on proses. Kita contohnya mau ke Mozambik, kita ke Malaysia, ke Iran, Nepal,” tegasnya.

sumber : Detik

SS2 Pindad Pesaing AK47 & M16

Senjata SS2 semua varian


PT Pindad (Persero) sejak tahun 2006 telah meluncurkan senapan serbu terbaru, SS2. Dibuat dengan 4 varian, SS2 buatan Pindad di Bandung ini, dirancang dengan konsep andal dan akurat. 

Konsep ini, mengadopsi pada keandalan senapan serbu AK47 buatan Rusia dan keakuratan senapan serbu M16 buatan Amerika Serikat (AS). Bahkan, dari konsep awal, SS2 merupakan senapan serbu yang lebih unggul dan memiliki kemampuan di atas senapan AK47 dan M16.

“Keunggulan SS2 itu lebih ringan. Kita adopsi dari senapan serbu AK(47) dan M16 dari AR15 Italia. Kita adopsi. Mana yang terbaik kita ambil. Secara akurasi kita di tengah-tengah AK dan M16,” tutur Kepala Departemen Produksi I Pindad, Diding Sumardi kepada detikFinance di Kantor Pusat Pindad, Jalan Gatot Subroto, Bandung, Jawa Barat, Rabu (17/4/2013).

SS2 buatan Pindad ini, mengadopsi dari komponen senapan yang dimiliki oleh SS1. Saat ini, di dalam senjata serbu ini, memiliki 135 komponen atau lebih dikit daripada komponen SS1.

“Tapi yang ngadopsi dari SS1 sekitar 30 komponen. SS1 itu lisensi. Itu lisensi Belgia tahun 1988 kalau SS2 itu full kita sendiri dan hasil karya kita. Kalau SS2 baru tahun 2006 dan diproduksi dengan 4 varian,” tambahnya.

Selain unggul dari sisi konsep dan desain, SS2 made in Bandung ini, terbukti mampu unggul di dalam kejuaraan menembak militer level internasional. Dengan SS2, TNI mampu menjadi juara umum menggalahkan negara-negara ASEAN dan negara lain yang rata-rata menggunakan senjata jenis AK47 dan M16

“Kejuaraan AASAM (Australian Army Skill At Arms Meeting) tahun 2012 di Australia, kita juara umum. Kita (TNI) pakai SS2 dan pintol G2,” tegasnya.

Saat ini, dengan 4 varian,SS2 dijual dari harga Rp 8 juta per unit. Varian yang ditawarkan antara lain: SS2-V1, SS2-V2, SS2-V4, SS2-V5.

sumber : Detik

Peran Besar Habibie & JK Bangkitkan Pabrik Senjata RI



Kebangkitan pabrik senjata dan kendaraan tempur pelat merah, PT Pindad (Persero) tidak lepas dari pengaruh dua orang. Keduanya adalah mantan Presiden Republik Indonesia (RI) BJ Habibie dan mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (JK).

Pada 1983, Habibie membangun dan meletakkan konsep pengembangan industri senjata dan produk non senjata. Hingga kemampuan Pindad lebih banyak berkiblat pada Eropa. Hal ini diakui oleh Direktur Utama Pindad Adik Soedarsono.

“Waktu kita dikembangkan oleh Pak Habibie tahun 1983, selain diberikan teknologi militer, kita juga diberikan teknologi komersial. Pak Habibie, itu pandangannya panjang, orang belum mikir ke sana dia sudah mikir. Nah, akhirnya, setelah kita rasakan sekarang, yang mampu hanya kita pak,” tutur Adik kepada detikFinance di Kantor Pusat Pindad, Jalan Gatot Subroto, Bandung, Jawa Barat, Rabu (17/4/2013).

Kemampuan merancang produk non militer atau senjata seperti peralatan kereta api dan generator listrik yang dipersiapkan oleh Habibie kala itu. Sekarang terbukti manfaatnya bagi Pindad. 

Untuk komponen khusus seperti Brake Coupling untuk kereta atau generator listrik, di Indonesia hanya Pindad yang mampu memproduksinya. Di samping Pindad tetap unggul dalam memproduksi peralatan militer seperti kendaraan tempur, senapan ringan hingga berat dan amunisi.

“Teknologi kereta api juga, di kereta ada air brake, ada lintasan. Gerbong kereta api ada sisi remnya, itu hanya Pindad yang bisa bikin terus ada juga motor traksi di KRL. Itu yang bisa, kita juga,” tambahnya.

Selain Habibie, ada satu sosok satu lagi yang merupakan titik balik penyelematan dan pengembangan Pindad dari masa susah pasca krisis ekonomi 1998. Pasca krisis, selama kurang lebih hampir 10 tahun, kemampuan Pindad kurang diberdayakan padahal potensi sumber daya manusia dan kapasitas produksi Pindad sangat mumpuni. 

Ketika Jusuf Kalla tahun 2007 masih menjadi Wakil Presiden Indonesia, datang ke kantor Pindad di Bandung. Di sana, JK melihat potensi Pindad yang besar namun kemampuannya tidak digunakan secara maksimal. 

Akhirnya, JK kala itu, memberi order senilai Rp 1 triliun lebih untuk membuat Panser ANOA 6x6 bagi TNI. Disitulah titik awal kebangkitan Pindad pasca krisis ekonomi 1998.

“Di jaman susahnya, Pak JK datang ke sini tahun 2007. Memberikan pekerjaan ke kita yang mana TNI kala itu tidak memberikan. Itu proyeknya senilai Rp 1,129 triliun. Beliau ke sini lihat kemampuan kami, lihat ada satu peluang. TNI butuh produk (panser). TNI bilang butuh barang itu, tapi (JK) nggak bilang beli dari Pindad. Oke, saya beli kasihin ke TNI. Jadi waktu TNI dikasih perintah itu, TNI berpikir barangnya bagus atau jelek. Dia nggak tahu dan dia dikasih barang itu (Panser ANOA),” katanya.

Berawal dari pesanan sekala besar melalui perantara JK saat itu, dari awalnya TNI kurang percaya terhadap Panser ANOA, kemudian berujung pada kepuasan terhadap Panser ANOA.

“Ternyata setelah pakai itu suka. Sekarang sudah dipakai 150, serta total sudah 280 (pesan). Tapi sudah deliver 230 ANOA,” tegasnya.

sumber : Detik

Minggu, 21 April 2013

TNI AU Kejar Target Tahun 2013 Lengkapi Skadron Sukhoi


TNI AU Kejar Target Tahun 2013 Lengkapi  Skadron Sukhoi

Dalam rangka pencapaian modernisasi peralatan Alutsista TNI Angkatan Udara akan mengejar target untuk melengkapi pesawat tempur jenis Sukhoi di Skadron Udara 11 Wing 5 Lanud Sultan Hasanuddin sebanyak 16 Unit di Tahun 2013.

“Sesuai dengan perencanaan semestinya tahun 2014, akan tetapi khusus skadron 11 yang alutsistanya pesawat tempur Sukhoi kita akan dorong di tahun 2013 sudah lengkap. Jadi  kesimpulan persiapan bahwa di dalam 2014 ini kita akan lengkap skadron 16 unit dan sudah mengudara semua, “ Ungkap Wakil Menteri Pertahanan RI Sjafrie Sjamsoeddi, Kamis (18/4) saat meninjau Skadron Udara 11 Wing 5 Lanud Sultan Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan.

Dijelaskan  Wamenhan, dengan datangnya 2 unit pesawat Sukhoi jenis MU SU-30 MK2 pada bulan Februari lalu, saat ini TNI AU sudah memiliki 12 unit pesawat jet tempur Sukhoi tipe Su-27 SKM dan Su-30 MK2 buatan industri pesawat terbang Rusia,  Konsomolsk-Na Amure Aircraft Production Associattion (KNAPO). Sisanya masih menunggu kedatangan 4 unit pesawat dari 6 unit yang terakhir di pesan oleh Indonesia dari Pabrikan Rusia. Diharapkan sisanya bisa kembali datang pada bulan Juni 2013, sehingga Skadron 11 ini sudah dilengkapi dengan 16 unit pesawat.

Wamenhan mengatakan, perjalanan moderanisasi Alutsista TNI AU sudah on the track, tinggal sekarang akan mengejar  jadwalnya. Tentunya perencanaan ini harus didukung dengan administrasi keuangan dari negara. Kemhan memiliki tugas untuk menuntaskan sampai dengan perjalaann Kabinet Indonesia Bersatu selesai pada tahun 2014 maka organisasi peralatan militer juga harus selesai karena itu bagian dari pertanggungjawaban pemerintah.

Lebih lanjut Wamenhan menjelaskan rencana kelengkapan unit pesawat di Skadron 11 ini juga harus sejalan dengan adanya dukungan konstruksi sistem yang bisa mengcover seluruh pesawat. Selain itu juga dengan adanya keperluan fasilitas mesin simulator untuk bisa melatih efisiensi dan juga bisa melatih tekhnis non taktis dari para pilot penerbang tempur. Sehingga nantinya tidak perlu lagi mengirimkan pilot penerbang tempur keluar negeri untuk melatih skill tekhnis mereka.

“Alat simulator itu harus ada dipangkalan ini, itu akan kita jadikan paket bahwa kita punya satu skadron harus ada simulator agar bisa mengimbangi latihan penerbang.” jelas Wamenhan.

Disampaikan  Wamenhan, mengenai pengadaan unit latih simulator ini akan direncanakan di tahun 2014. Tetapi jika simulator ini belum sampai, untuk sementara waktu para pilot penerbang akan di kirimkan ke negara yang memiliki fasilitas simulator salah satunya negara china karena sudah merupakan bagian dari kerjasama pertahanan Indonesia dengan Tiongkok.

Transfer Technology
180413_wamenhan_ke_skadron_11_shukoi_mkasar_2
Ketika menanggapi  Alih Teknologi Pesawat Tempur Sukhoi dengan pihak Rusia, Wamenhan mengakatan untuk sementara waktu didalam rencana strategis belum sampai mengalihkan teknologi untuk membuat pesawat. Dengan arti lain targetnya baru sampai alih teknologi pemeliharaan pesawat (Maintanance Facility Center).

“Untuk alih teknologi pesawat itu tidak mudah jadi sementara kita dengan pihak Rusia akan membangun Joint Facilities Center. Karena di dalam satu skadron harus dipenuhi untuk fasilitas tersebut supaya tidak mengirimkan kembali ke luar negeri,”  Kata Wamenhan.

Pada saat meninjau Skadron 11 Wamenhan juga mengingatkan untuk selalu sama-sama memperhatikan di dalam penggunaan anggaran pertahanan. Seiring dengan hal itu faktor ketertiban dan Akuntabilitas menjadi sangat penting untuk menghindari kekhawatiran akan terjadinya keborosan dan kebocoran di dalam penggunaan anggaran pertahanan.

" Perlu sama-sama kita perhatikan juga adalah tertib di dalam penggunaan anggaran pertahanan, jadi semua berpikir akuntabel dan tidak salah didalam penggunaan anggaran pertahanan karena sangat ketat dibandingkan dengan sasarannya.“Jika kita tidak tertib didalam penggunanannya itu dikhawatirkan akan terjadi istilah “BOBO” atau Boros dan bocor. Dan itulah komitmen kita untuk mengerjakannya untuk mencegah keborosan dan kebocoran tersebut,” tegas Wamenhan.

Kunjungan Wamenhan ke Skadron Udara 11 Wing 5 Lanud Sultan Hasanuddin kali ini dalam rangka High Level Committee (HLC) untuk mengendalikan dan mengawasi perkembangan dari persiapan modernisasi peralatan Alutsista TNI untuk pencapaian 2014.

Saat meninjau Skadron Sukhoi Wamenhan didampingi oleh Komandan Lanud (Pangkalan TNI AU) Sultan Hasanuddin Marsekal Pertama TNI Barhim, dan Komandan Skadron Udara 11 Wing 5 Lanud Sultan Hasanuddin Letkol Pnb (Penerbang) Dedy S Salam

sumber : Kemhan

Kamis, 18 April 2013

India siap Transfer Teknologi Pertahanan ke Indonesia


Wamenhan Terima Dubes India Bahas Implementasi Peningkatan Kerjasama Pertahanan

Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, Rabu (17/4), menerima kunjungan  Duta Besar India untuk Indonesia HE Gurjit Singh di Kantor Kemhan, Jakarta. Kedatangannya menemui Wamenhan ini adalah untuk membicarakan kemajuan hubungan kerjasama pertahanan antara kedua negara dan upaya untuk meningkatkannya, hal ini merupakan tindak lanjut dari kunjungan Menhan India menemui Menhan RI pada Oktober tahun lalu. Wamenhan dalam pertemuan ini menjelaskan, dalam rangka peningkatan kerjasama pertahanan kedua negara Indonesia ingin melakukan transfer teknologi dengan industri pertahanan India karena saat ini industri pertahanan India telah sampai pada taraf advance. Sedangkan dalam hal kerjasama militer, Wamenhan berharap kedua negara dapat  bekerjasama dalam bidang peningkatan capacity building personelnya.

Dalam pertemuan ini Dubes India untuk Indonesia juga, menyatakan bahwa dalam upaya peningkatan kerjasama pertahanan kedua negara, India menyadari saat ini Indonesia sedang berupaya meningkatkan kemampuan alutsista dan industri pertahanan dalam negerinya. Karena itu India menawarkan joint production dan alih teknologi dari beberapa alutsista yang diproduksinya.
Selain itu.  disadari pentingnya kerjasama dalam pengamanan perdagangan di perairan yang sangat penting saat ini, dirinya juga menyambut baik rencana diadakannya pembicaraan trilateral antara Indonesia, Australia dan India mengenai Samudra India.

sumber : Kemhan

Rabu, 17 April 2013

Patroli Perbatasan, Kapal Selam Singgah di Sorong

KS Nanggala 402
Kapal selam 402 milik TNI Angkatan Laut yang sedang melakukan patroli rutinitas di perairan perbatasan negara, kemarin sore sekitar pukul 15.00 Wit singgah di Pelabuhan Sorong. 

Sandarnya kapal selam yang bermarkas di Surabaya tersebut, untuk mengisi BBM, serta mengisi air tawar dan menguatkan bahan makanan. Rencananya setelah keperluan itu tercukupi kapal selam akan kembali melanjutkan misi nya keliling perbatasan perairan negara. 

Komandan kapal selam Letkol Purwanto melalui wakil komandan Mayor Muhammad Dimas yang ditemui wartawan, mengatakan singgahnya kapal selam tersebut karena di Sorong terdapat pangkalan. Ia sendiri belum dapat memastikan sampai kapan kapal yang dapat menyelam hingga 300 meter dibawah permukaan laut itu berada di Sorong. namun menurutnya direncanakan dalam waktu dekat harus sudah kembali berlayar.

Bukan kunjungan tetapi kami singgah karena di sini kan ada pangkalan, untuk mengisi bahan bakar dan juga mengisi air tawar dan bahan makanan, katanya seraya menambahkan, perlunya mengisi BBM , setelah sempat tiga pekan berlayar dan menyelam untuk mengelilingi perbatasan perairan negara. Kalau untuk kondisi di perbatasan perairan sendiri sampai saat ini masih aman terkendali, tegasnya. Kapal selam tersebut sebelumnya sandar di Kupang dan melanjutkan perjalanan tujuan Sorong.

Kapal yang berangkat dari Surabaya kurang lebih satu setengah bulan lalu tersebut, mengangkut 66 anggota yang dilengkapi dengan peralatan khusus. Kapal selam sendiri, menurutnya sempat singgah di Sorong pada tahun 2002 lalu. Untuk selanjutnya kita masih menunggu perintah, bisa saja saat dalam perjalanan ditengah laut mendapat perintah gerak kemana ya kita laksanakan, paparnya. Dikatakannya, saat ini ada lima kapal selam milik Indonesia yang sedang beroperasi dengan kondisi yang baik. Kapal selam sendiri sandar di pelabuhan Sorong, tepatnya di pelabuhan sebelah kanan disamping kapal pengangkut container.

sumber : Radar Timika

Selasa, 16 April 2013

Danjen: Tak Seorang Pun Bisa Menghancurkan Kopassus


Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus (Danjen Kopassus) TNI Angkatan Darat Mayjen TNI Agus Sutomo menegaskan, tak seorang pun bisa menghancurkan Kopassus yang sudah berdiri sejak 61 tahun lalu.

"Kopassus aset negara dan milik rakyat, bukan milik prajurit komando. Oleh karena itu, sudah selayaknya seluruh warga negara harus memelihara Kopassus. Ini adalah senjata negara. Tak seorang pun boleh menghancurkan Kopassus," kata Danjen Kopassus dalam sambutannya pada acara Peringatan HUT Ke-61 Kopassus di Makopassus, Cijantung, Jakarta Timur, Selasa.

Ia mengatakan, HUT Kopassus yang bertema "Dilandasi Semangat Persatuan dan Kesatuan Prajurit Kopassus Bertekad Memperkokoh Soliditas dan Profesionalisme dalam Mendukung Tugas Pokok TNI" akan terus melanjutkan apa yang sudah dirintis dengan segala pengorbanan.

"Hal-hal yang positif akan terus dikembangkan. Yang kurang, akan kami perbaiki," kata Agus.

Ia pun mengimbau kepada prajurit Kopassus untuk mencirikan jujur, kesatria, bertanggung jawab dan jiwa korsa tinggi. "Serta hanya satu kalimat, prinsip kami, loyalitas tegak lurus ke atas," ujarnya, menegaskan.

"Mari dengan tulus terus menjaga dan memelihara kehormatan korps baret merah. Kehadiran kita memberi arti positif untuk masyarakat dan bangsa. Kita hadir menjadi bagian solusi, jangan menjadi bagian masalah," papar Danjen.

Ia menegaskan, Kopassus merupakan bagian dari TNI, di mana Kopassus sebagai garda terdepan menjaga bingkai keutuhan NKRI dan menjaga keselamatan rakyat.

"Kita prajurit kesatria, pantang menyerah di medan laga. Lebih baik pulang nama daripada gagal di medan perang," ucapnya.

Anggota Komisi I DPR Susaningtyas Kertopati yang juga hadir dalam peringatan itu, berharap agar Kopassus menjadi pasukan khusus yang bertekad menjaga NKRI dengan semangat korsa yang dimilikinya.

Ia juga mengimbau agar Kopassus dalam melakukan penegakan HAM, cerdas, dan memiliki visi misi pertahanan yang dilengkapi dengan semangat reformasi ke arah yang lebih baik.

"Kopassus harus solid dan berwibawa serta punya semangat profesionalisme yang teruji. Dirgahayu Kopassus," kata politisi Partai Hanura ini.

Dalam peringatan HUT Ke-61 Kopassus itu, juga hadir mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla, Wakil Ketua DPR Priyo Budisantoso, Ketua DPD RI Irman Gusman, mantan Gubernur DKI Jakarta sekaligus purnawirawan TNI Sutiyoso, mantan Danjen Kopassus Letjen TNI (Purn) Prabowo Subianto, Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Wakasad) Letjen TNI Moeldoko, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dan sejumlah purnawirawan anggota TNI AD.

sumber : Republika

Pertempuran seru Kopassus dan pasukan elit Inggris di Kalimantan

Profil Benny dalam seragam dan identitas TNKU serta sejumlah anggota TNI AD saat berada di perbatasan.

Tahun 1963 Indonesia terlibat konfrontasi dengan Malaysia. Presiden Soekarno memerintahkan Panglima TNI menggelar Operasi Dwikora untuk menggagalkan pembentukan negara Malaysia.

Tidak ada pernyataan perang resmi seperti saat operasi militer Trikora merebut Irian Barat. Karena itu TNI tidak mengirim pasukan secara terbuka. Mereka mengirim gerilyawan-gerilyawan untuk membantu Tentara Nasional Kalimantan Utara (TNKU) yang berperang melawan pemerintah Malaysia.

Walau disebut gerilyawan, sebagian besar anggotanya justru pasukan elit TNI. Seperti Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD) yang sekarang disebut Kopassus. Selain itu ada juga Pasukan Gerak Tjepat (PGT) dari TNI AU. Seragam TNI diganti dengan seragam hijau TNKU. Identitas mereka pun dipalsukan untuk menghapus jejak keterlibatan Indonesia.

"Semua identitas TNI dicabut. Jangan sampai ketahuan kami pasukan TNI. Kami dibuatkan identitas baru, pokoknya kelahiran Kalimantan. Pakaian TNKU hijau-hijau dengan topi rimba," kata Nadi, seorang bintara mantan anggota RPKAD saat berbincang dengan merdeka.com.

Tugas gerilyawan ini mengganggu perbatasan di sepanjang Sabah dan Serawak. Mereka juga bertugas melatih warga Kalimantan Utara tata cara bertempur.

Pasukan Malaysia yang terdesak kemudian meminta bantuan Inggris. Tidak tanggung-tanggung Inggris langsung mengirim sekitar satu batalyon pasukan komando Special Air Services (SAS). Inilah pasukan elite terbaik Inggris yang reputasinya melegenda ke seluruh dunia. Inggris juga mengirim pasukan Gurkha dan SAS tambahan dari Selandia baru dan Malaysia.

Komandan Pasukan Inggris di Malaya, Mayor Jenderal Walter Walker merasa perlu mendatangkan SAS karena merasa hanya pasukan elite ini yang bisa membendung pasukan gerilya asal Indonesia. Walker tak mau jatuh korban lebih banyak di kalangan Inggris.

Pertempuran antara SAS dan Gurkha melawan gerilyawan TNKU berlangsung seru. Lebatnya rimba Kalimantan menjadi saksi pertempuran yang tak pernah diberitakan media tersebut. Kadang pasukan Inggris mengalahkan gerilyawan TNKU dalam pertempuran. Kadang gerilyawan TNKU yang memukul pasukan SAS dan Gurkha. Sulit untuk mencatat secara pasti data-data pertempuran.

Dalam sebuah pertempuran di Kampung Sakilkilo tanggal 10 Juli 1964, tercatat TNKU meraih kemenangan. Saat itu dua peleton Gurkha melawan satu peleton TNKU. Dalam serangan tersebut, TNKU berhasil menewaskan 20 orang Gurkha tanpa satu pun korban jatuh di pasukan gerilyawan.

Dalam sebuah misi yang lain, kepala Komandan Pasukan Gerilya Mayor Benny Moerdani sempat dibidik penembak jitu SAS. Untungnya SAS tak jadi melakukan tembakan. Kalau gugur di Serawak, tentu Benny kemudian tak akan jadi Panglima ABRI di kemudian hari.

Pasukan Indonesia pun sempat menangkap prajurit SAS dalam sebuah pertempuran. Rencananya tawanan ini akan dibawa ke Jakarta sebagai bukti ada keterlibatan Inggris. Namun karena sulitnya medan, tawanan ini keburu tewas di jalan.

Dari pertempuran di Kalimantan ini pula kemudian SAS belajar mengembangkan taktik gerilya bertempur di hutan. Kalau tak pernah berhadapan dengan pasukan elit Indonesia, mereka tak akan punya taktik ini.

sumber : Merdeka

7 Pasukan elite dan mematikan di dunia

 7 Pasukan elite dan mematikan di dunia
Kopassus

Pasukan militer atau pasukan pertahanan adalah pasukan elit yang paling diandalkan untuk menjaga kedaulatan suatu negara. Maka tak heran, banyak negara yang berusaha untuk mengoptimalkan SDA dan peralatan militernya agar negara tersebut disegani musuh. 

Para pasukan diharuskan menguasai banyak hal, mulai dari lihai medan berat dan pemakaian senjata, ahli bela diri hingga jago dalam memakai teknologi. Keunggulan sebuah tim elite menjadi kebanggaan tersendiri bagi suatu negara. Tak heran banyak negara yang berusaha menciptakan pasukan elite.

Ada 7 pasukan elite yang paling dianggap mematikan jika mereka berhadapan dengan lawan. Berikut adalah daftarnya seperti yang dikutip dalam thewondrous.com

1. US Navy SEALs

 7 Pasukan elite dan mematikan di duniaUS Navy SEALs adalah satuan militer yang dikenal punya kemampuan sempurna dalam operasi di dalam air dan dalam mengatasi tindak terorisme, pengintaian, menyelamatkan sandera hingga lihai dalam perang terbuka. Biasanya ada seragam khusus untuk membedakan satuan ini dengan prajurit atau kelompok yang lain, bahkan satu pin yang disebut dengan The SEAl Trident. Untuk mendapat pin ini sejumlah prajurit harus mengikuti banyak tiga lapis pendidikan dari yang umum hingga yang khusus selama kurang dari satu tahun.

Salah satu operasi militer yang dilakukannya adalah menembak mati Osama bin Laden di tempat persembunyiannya, Pakistan. Namun dalam operasi ini tiga anggota Navy SEALs tewas saat menyelamatkan kapten mereka yang disandera oleh orang-orang Somalia.

2. Alpha Group

 7 Pasukan elite dan mematikan di duniaAdalah pasukan elit militer Rusia yang telah dibentuk sejak tahun 1974. Kendati Uni Soviet runtuh namun pasukan ini tetap menjadi andalan untuk menumpas teroris.

Pada tahun 2004, pasukan militer ini berhasil menyelamatkan 350 sipil saat terjadi penyanderaan di sebuah sekolah. Saat itu mereka menembak mati 31 teroris yang berasal dari kaum separatis.

Kini negara-negara pecahan Uni Soviet turut juga membangun satuan elit mereka yang bernama Alfa. Sebagai contoh Georgia juga menamai satu dari tiga satuan elit mereka dengan Alfa sedangkan dua lagi Delta dan Omega. Rentang 10 tahun dari Georgia, Kyrgystan dengan nama Alfa. Mereka sebagian besar adalah para penembak jitu.

3. Pasukan Kaibiles

 7 Pasukan elite dan mematikan di duniaPasukan ini adalah pasukan tak kenal takut yang dibuat saat revolusi Kongo. Mereka telah terbukti mampu mengatasi beratnya hutan dan para pemberontak.

Motto mereka adalah "Jika aku maju maka ikuti aku, Jika aku berhenti desak aku untuk maju, jika aku mundur maka bunuhlah aku!".

Semua orang bisa mengikuti rekrutmen satuan elit ini, meskipun ada beberapa ketentuan dan tes fisik dan mental yang harus ditemui. Pelatihan satuan ini mencapai 2 tahun atau paling cepat 60 hari. Hanya 64 orang yang lolos satu angkatan dengan umur tidak boleh lebih dari 28 tahun.

Keberhasilan terbesar yang mereka capai adalah menangkap Jenderal pertahanan militer Uganda saat kekerasan di Kongo terjadi. Namun akibat peristiwa itu 8 anggota Kaibiles terbunuh dan 5 lainnya luka.

4. Sayeret Matkal

 7 Pasukan elite dan mematikan di duniaAdalah pasukan pertahanan elit Israel yang meski jumlahnya sedikit namun berkualitas. Mereka beroperasi dengan mengandalkan bela diri dan intelegensi mereka untuk berperang. Sampai saat ini mereka terus disibukkan dengan misi untuk memberantas terorisme dan menyelamatkan sandera-sandera.

Sebelum tahun 1970, perekrutan satuan ini berlangsung rahasia dan hanya direkrut oleh para pimpinan Sayaret Makal. Namun beberapa tahun kemudian perekrutan dibuka dengan lebih transparan. Setahun dua kali pembukaan untuk menjadi pasukan elit ini dibuka, semua pelatihan dimonitor oleh dokter dan psikolog karena pelatihannya yang amat berat.

Kehebatan mereka terlihat saat terjadi pembajakan di pesawat Air France di Uganda beberapa pada 1976. Saat itu 6 pembajak dan 3 sandera tewas dalam operasi tersebut. Namun tetap berhasil membebaskan 100 sandera.

5. Kopassus

 7 Pasukan elite dan mematikan di duniaDibentuk tahun 1952, Kopassus menjadi pasukan andalan milik Indonesia. Meski pada awalnya militerisme mereka dianggap negatif karena berkaitan dengan pemerintahan Soeharto saat itu.

Terlepas dari itu, baret merah ini punya segudang prestasi. Pertama, menembak tepat sasaran menjadi salah satu keahlian yang dimiliki Kopassus. Kedua Kopassus meraih peringkat dua dalam melakukan operasi militer strategis, seperti; intelijen, pergerakan, penyusupan, penindakan. Bahkan kopassus pernah melatih pasukan militer Kamboja dan Afrika Utara.

Operasi militer yang paling terkenal yang dilakukan Kopassus adalah pembebasan 50 orang sandera di pesawat Garuda pada tahun 1981.

Saat itu pesawat Garuda dibajak oleh kaum ekstremis. Tiga ekstremis pembajak Garuda berhasil dibunuh dan sandera pun dibebaskan.

6. Special Service Group (SSG)

 7 Pasukan elite dan mematikan di duniaPasukan elit Pakistan ini dilatih untuk bisa menghadapi sabotase, penyanderaan dan pertarungan satu lawan satu dengan berbekal senjata dan intelegensi mereka.

Pasukan elit ini sering berlatih bersama dengan pasukan khusus Amerika dan China serta pelatihan udara dengan Inggris. Sebelumnya hanya ada 3 batalyon dalam pasukan elit ini. Kini jumlahnya terus bertambah hingga mencapai 10 batalyon.

Hal yang paling mencolok adalah ketika mereka menyelamatkan anak-anak dan guru di dalam bus yang dibajak. Saat masih berlangsung negosiasi, pasukan ini datang menyergap dengan gas air mata kemudian langsung membunuh tiga pembajak.

7. Delta Force

 7 Pasukan elite dan mematikan di duniaPasukan elite ini digunakan Amerika sebagai pasukan perang. Selain itu pasukan ini dikenal sebagai pasukan perang pertama di dunia yang terlebih dulu dikenal sebagai Detachment-Delta. Anggota Delta Force mencapai 800 hingga 1.000 orang. Sebelumnya, pasukan elite ini selalu gagal dalam pertempuran udara. Oleh karena itu, pecahan dari satuan ini, Airborne dibentuk untuk menanggulangi kesalahan dan kegagalan satuan ini.

Dalam perang Irak tahun 2003, pasukan inilah yang paling berperan menginvasi Irak. Mereka memasuki Baghdad dengan kapal tempur mereka dan menyabotase jaringan komunikasi di Irak.


sumber : Merdeka

Senin, 15 April 2013

Cegah ancaman, TNI gelar latihan gabungan tingkat divisi



Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono memimpin langsung upacara pembukaan latihan gabungan (Latgab) TNI tingkat divisi tahun 2013 di Lanud Halim Perdanakusuma. Agus mengatakan, latihan gabungan ini adalah sebagai bentuk kesiapan TNI untuk menjaga kesatuan Republik Indonesia dari bahaya ataupun ancaman dari pihak luar.

"Negara kita berada di tempat yang strategis, untuk itu sebagai TNI kita harus menjaganya," kata Agus di depan ribuan anggota TNI, Senin (15/4).

Selain itu menurut Agus, pelatihan gabungan ini juga adalah untuk meningkatkan kemampuan personel TNI dalam mempertahankan negara Indonesia.

"Latihan gabungan ini untuk meningkatkan kemampuan personel, militer untuk menjaga negara kita. Tiap tahun kami terus lakukan latihan gabungan ini," jelasnya.

Informasi yang dihimpun merdeka.com Sebanyak 16.745 prajurit TNI melaksanakan Latgab ini. Tujuan untuk meningkatkan dan menguji kemampuan prajurit dan satuan TNI dalam merencanakan, melaksanakan dan mengendalikan mekanisme operasi gabungan secara tepat guna dan berhasil guna dalam rangka menghadapi kemungkinan kontijensi yang diperkirakan akan terjadi.

Latihan dengan tema "Latihan Gabungan TNI tahun 2013 adalah komando gabungan TNI melaksanakan kampanye militer di wilayah Kalimantan Timur dan Nusa Tenggara Barat (NTB) dalam rangka menegakkan kedaulatan serta keutuhan NKRI".

sumber : Merdeka