Foto : Pasukan Korsel (Armytimes) |
SEOUL - Militer Korea Selatan (Korsel) menegaskan, mereka siap melancarkan serangan ke Korea Utara (Korut) yang baru saja mengancam akan menyobek perjanjian gencatan senjata. Korsel selama ini juga akan menggelar latihan perang dengan Amerika Serikat (AS).
"Kami sudah siap untuk memberikan hukuman yang kuat tegas, tidak hanya untuk pihak yang melakukan agresi, namun juga ke pusat komandonya," ujar pejabat militer Korsel Mayor Jenderal JKim Yong-Hyun, seperti dikutip Reuters, Rabu (6/3/2013).
Ketegangan di Semenanjung Korea dinilai makin memanas setelah Korut dipimpin oleh Kim Jong-Un. Korut pun berani melakukan uji coba nuklir dan peluncuran roket antariksanya. Dan belakangan ini, Korut tak segan-segan melontarkan ancaman ke AS.
Pada dasarnya, kedua Negara Korea itu masih berada dalam status perang. Hal itu disebabkan karena tidak adanya perjanjian damai yang dibuat usai Perang Korea 1953 berhenti.
Korut maupun Korsel hanya memiliki sebuah perjanjian gencatan senjata yang sudah berjalan selama 60 tahun. Ancaman penghentian gencatan senjata itu diutarakan negeri komunis Korea tersebut untuk menyikapi latihan militer AS dan Korsel yang digelar pada 11 Maret mendatang.
“Gencatan senjata yang menghentikan Perang Korea pada tahun 1953 akan kami akhiri saat latihan militer AS-Korsel berjalan secara penuh pada 11 Maret mendatang,” ancam Korut.
Seperti diketahui, latihan militer gabungan antara Korsel dan AS merupakan latihan militer rutin. Pada latihan tahun ini, AS berencana untuk menurunkan sekitar 10 ribu tentaranya. Namun Korut menganggap latihan militer itu sebagai bentuk persiapan untuk memerangi Korut.
sumber : okezone
Tidak ada komentar:
Posting Komentar