Jumat, 24 Maret 2017

Rusia Segera Kirim Jet Tempur Su-35 Pesanan Indonesia





LANGKAWI - Rusia segera mengirim pesawat-pesawat jet tempur Su-35 ke Indonesia sesuai kontrak yang disepakati. Pengiriman yang tanggalnya belum diungkap ini akan menjadi yang pertama dari rangkaian produk pertahanan Rusia yang ditawarkan.

Rencana pengiriman itu diumumukan pihak perusahaan pertahanan Rusia, Rostec, di acara Langkawi International Maritime & Aerospace Exhibition (LIMA) di Malaysia, hari Rabu. 

”Setelah kesepakatan Su-35 selesai, kami berencana untuk terlibat dalam proyek-proyek Angkatan Laut dengan pihak Indonesia,” kata Viktor Kladov, yang mengepalai delegasi gabungan dari Rostec dan eksportir senjata Rosoboronexport, kepada wartawan, seperti dilansir Itar-Tass, semalam (22/3/2017). 

Kladov mencontohkan kontrak jual beli peralatan militer dengan Indonesia adalah pembelian helikopter. 

Menurutnya, Indonesia juga menunjukkan minat terhadap pesawat amfibi multiguna Rusia, Be-200 untuk mengatasi kebakaran hutan. ”Indonesia tertarik untuk membeli dua atau tiga pesawat jenis ini,” ujarnya. 

Militer Angkatan Udara Indonesia sejatinya telah mengoperasikan sejumlah pesawat Rusia, termasuk 11 unit Su-30 dan lima unit Su-27. Indonesia sebelumnya dilaporkan membeli 10 unit Su-35 dan pengiriman sempat diprediksi akan terjadi pada 2018 karena negara-negara lain juga memesan pesawat jet tempur canggih tersebut. 

Jet tempur Su-35 rencananya akan menggantikan jet tempur buatan Amerika Serikat F5 E/F Tiger II yang sudah uzur. 

Menurut riset IHS, Indonesia akan menghabiskan lebih dari USD20 miliar untuk pengadaan alat pertahanan pada 2016 hingga 2025. Jumlah itu mencatatkan anggaran pertahanan Indonesia masuk lima besar dunia yang tumbuh secara cepat. 


sumber : sindonews

Kamis, 23 Maret 2017

Menko Luhut Optimistis PT PAL Mampu Selesaikan Pembangunan Kapal Selam




SURABAYA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan mengaku optimistis galangan kapal nasional, yakni PT PAL Indonesia mampu menyelesaikan pembangunan kapal selam yang dipesan kementerian pertahanan (Kemenhan) RI.Luhut dalam kunjungannya itu juga mengapresiasi dan yakin keberadaan galangan kapal dalam negeri tidak akan kalah dengan luar negeri, karena sudah terbukti mampu mengekspor kapal perang.

Usai meninjau keberadaan bengkel kapal selam, Luhut beserta rombongan juga melihat langsung kapal perang jenis "Strategic Sealift Vessel" (SSV) pesanan kedua Kementerian Pertahanan Filipina yang dalam waktu dekat akan dikirimkan. 

"Kapal ini bagus pengerjaannya. Ini paten, saya akui bagus," katanya. 

Sebelumnya, pembangunan bengkel kapal selam di galangan PT PAL Indonesia bertujuan untuk memenuhi target pesananan Kemenhan. 

Dalam proses pembuatannya, PAL Indonesia bekerja sama dengan Korea Selatan untuk membuat tiga kapal selam terlebih dahulu dengan cara mendidik sumber daya manusia Indonesia untuk belajar ke sana membuat kapal selam. 

Dari tiga kapal selam yang dibuat, satu kapal rencananya dirakit secara mandiri oleh anak bangsa, selanjutnya untuk kapal keempat dan seterusnya dibuat sepenuhnya secara mandiri. 

Sementara itu, satu komponen atau bagian tubuh kapal selam hasil kerja sama dengan Korea Selatan kini sudah tiba dan berada di galangan PT PAL Indonesia sejak 18 Maret 2017. 

"Pak Luhut tadi juga sempat melihat keberadaan bagian kapal selam kiriman Korea Selatan di galangan PT PAL Indonesia, dan beliau mengpresiasi serta optimistis ke depannya mampu membuat secara mandiri," kata Humas PT PAL, Bayu Wicaksono. 

PT PAL Indonesia, sebelumnya telah mengirimkan sebanyak 206 orang Indonesia untuk menjalani pendidikan pembuatan kapal selam di Korea Selatan, dan diharapkan mampu membangun kapal selam secara mandiri, sebab telah memiliki infrastruktur sendiri. 

"Kalau melihat hasil pengerjaan kapal selama ini, saya yakin PT PAL Indonesia akan mampu bikin kapal selam sendiri," kata Luhut usai meninjau bengkel kapal selam di di Galangan PT PAL Indonesia di Surabaya, Senin (20/3/2017). 


sumber : okezone